Mohon tunggu...
Ayu Martaning Yogi A
Ayu Martaning Yogi A Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary girl

Menyukai Dunia Literasi, Tertarik pada Topik Ekonomi, Sosial, Budaya, serta Pengembangan Diri

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Meneladani Kisah Utsman bin Affan yang Dermawan

3 Mei 2021   22:39 Diperbarui: 3 Mei 2021   22:54 6322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari wakaf sebuah sumur, manfaat terus dialirkan hingga lebih dari 1.400 tahun. Hal yang dilakukan oleh Utsman bin Affan adalah contoh amal jariyah. Tak hanya manfaatnya yang terus mengalir, tetapi pahalanya terus mengalir meskipun beliau telah wafat.


Pelajaran dari Sosok Utsman bin Affan

Kita memang belum pernah langsung sosok sahabat Rasulullah SAW, Utsman bin Affan. Namun telah banyak yang menuliskan kisah beliau sehingga kita tetap dapat meneladaninya. Tak hanya tentang kedermawanannya, tetapi juga hal lain yang dapat kita jadikan pelajaran dari beliau.

Teladan pertama adalah berusaha agar kita menjadi orang sukses. Seperti kita ketahui bahwa Utsman bin Affan adalah sosok pedagang atau pebisnis yang sukses dan kaya raya. Kekayaan yang dimilikinya tak dibiarkan menumpuk, tetapi untuk beramal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Harapannya ketika kita menjadi sukses dan kaya seperti Utsman bin Affan, kita juga bisa memanfaatkannya untuk beramal jariyah dan melakukan kebaikan.

Teladan selanjutnya adalah berusaha menjadi orang yang pandai. Ibarat sedang bernegosiasi, kita butuh taktik dan kecakapan. Hal ini dimiliki oleh sosok Utsman bin Affan, terlihat ketika ia bernegosiasi untuk membeli sumur. Beliau memiliki tak langsung memaksa menjadi pemilik seutuhnya, hingga pada akhirnya pemilik sumur lah yang akhirnya menghubungi dan meminta beliau untuk membelinya. Rasanya kecapakan dan kepandaian seperti ini juga sangat kita butuhkan.

Sikap ikhlas dan tidak serakah adalah bentuk teladan dan pelajaran lainnya. Ketika telah menjadi pemilik seutuhnya atas sumur itu, bisa saja ia menjadikannya ladang bisnis dan memperoleh keuntungan dari sumur itu, namun beliau tidak melakukannya. Beliau memilih mewakafkannya dan yakin akan janji Allah SWT yang disampaikan melalui sabda Rasulullah SAW. Terbukti, manfaat dari wakaf tersebut terus mengalir hingga kini.

 

Itulah sepenggal kisah dari sahabat Rasulullah SAW, Utsman bin Affan. Meski hanya sepenggal, kita telah dapat mengambil pelajaran dan tentunya berupaya untuk dapat meneladaninya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun