Mohon tunggu...
Ayu Martaning Yogi A
Ayu Martaning Yogi A Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary girl

Menyukai Dunia Literasi, Tertarik pada Topik Ekonomi, Sosial, Budaya, serta Pengembangan Diri

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengukir Cerita di Masjid Jendral Sudirman Jakarta hingga Masjid Kampus UGM di Yogyakarta

30 April 2021   23:58 Diperbarui: 1 Mei 2021   00:00 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: simas.kemenag.id dan bujangmasjid.blogspot.com

Kebanyakan orang memiliki hal-hal favorit dalam hidupnya. Mulai dari makanan dan minuman favorit, barang favorit, buku, serta tempat favorit. Demikian pula dengan masjid, beberapa diantara kita mungkin memfavoritkan masjid tertentu. Mulai dari khas bangunannya, kebersihannya, kegiatannya, atau cerita yang pernah terukir di masjid itu.

Saya pun memiliki masjid favorit seperti kebanyakan orang yang juga memfavoritkan masjid tertentu. Diantara jutaan masjid yang ada, Masjid Jenral Sudirman di Jakarta dan Masjid Kampus UGM di Yogyakarta. Selain karena kenyamanannya, kedua masjid ini memiliki porsi cerita dalam hidup saya.

Masjid Jendral Sudirman

Sempat menjadi anak rantau dan bekerja di Jakarta, saya akrab dengan kemacetan di sana. Jam pulang kantor selalu diwarnai dengan hilir mudik kendaraan, serta orang-orang yang berdesakan di Halte Bus Trans Jakarta. Namun, hal itulah yang pada akhirnya memperkenalkan saya dengan Masjid Jendral Sudirman (atau selanjutnya di sebut Masjid Sudirman).

Sumber Gambar: bujangmasjid.blogspot.com
Sumber Gambar: bujangmasjid.blogspot.com

Masjid Sudirman yang saya maksud ini berada di kawasan Karet, Jakarta. Lebih tepatnya di kawasan perkantoran Gedung WTC. Tempat ini sering menjadi tempat persinggahan saya, ketika pulang kantor hingga selepas Sholat Isya. Selain sekalian sholat, alasan saya adalah menghindari kepadatan dan kemacetan ketika jam pulang kerja. Waktu tempuh terasa begitu lama dan jauh, ketika memutuskan untuk melakukan perjalanan pulang tepat di jam pulang.

Alasan lainnya karena saya bekerja di kantor yang tak jauh dari Masjid Sudirman, sehingga sangat mudah bagi saya menjangkau tempat tersebut. Ramadan beberapa tahun lalu, masjid ini juga menjadi masjid yang paling sering saya singgahi. Mulai menjelang berbuka, hingga waktu sholat tarawih usai.

Ketika Bulan Ramadan, masjid ini selalu menyediakan makanan untuk berbuka puasa. Sebagai anak kos yang sedang berhemat waktu itu, tentu ini menjadi berkah tersendiri bagi saya. Kebersihan tempat ini pun selalu terjaga, mukena-mukena dan Mushaf Al-Qur'an juga tertata rapi, hal itu membuat masjid ini terasa begitu nyaman. Itulah beberapa diantara alasan-alasan mengapa saya memfavoritkan masjid ini.

Masjid Kampus UGM

Yogyakarta menjadi tempat perantauan saya lainnya. Melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat saya tak asing dengan Masjid Kampus UGM, bahkan beberapa kali saya singgah di sana sebelum saya benar-benar menjadi mahasiswa di sana. Di masjid ini pula, beberapa cerita dalam hidup saya terukir di sana.

Sumber Gambar: dejogjaadventure.com
Sumber Gambar: dejogjaadventure.com

Masjid ini berada di dalam Kampus UGM, tepatnya di kawasan Bulaksumur. Terdapat dua akses pintu untuk memasuki kawasan masjid. Kita dapat memasukinya melalui pintu yang harus masuk kawasan kampus terlebih dahulu, atau pintu yang dapat diakses dari luar tanpa harus msuk kawasan kampus. Meskipun bagian dari UGM, namun masjid ini dapat dipergunakan untuk masyarakat umum.

Masjid ini menjadi favorit bagi saya karena beberapa alasan. Alasan pertama adalah keindahan dan kebersihan bangunannya. Bangunan utama masjid lantai pertama cenderung terbuka, sehingga udara dapat berhembus sejuk ke dalam masjid. Bagian luar masjid, terdapat kolam air mancur yang begitu indah, ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masjid ini. Tak hanya itu, menara masjid yang tinggi berhias lampu warna-warni yang menyala secara bergantian turut menyumbang keindahan bagi masjid ini. Bangunan dan sanitasi di masjid ini selalu terjaga kebersihannya sehingga nyaman untuk berada di dalamnya.

Alasan selanjutnya adalah banyak kegiatan dakwah di tempat ini. Beberapa kali saya dan teman-teman mengikuti kajian di masjid ini, mulai kajian keagamaan dengan pembicara ustadz-ustadz terkenal hingga kajian kontemporer tentang produk-produk halal bersama bapak/ibu dosen yang kompeten di bidangnya. Tak hanya bagian utama masjid yang digunakan, masjid ini juga memiliki ruangan khusus untuk prsentasi yang bisa dimanfaatkan.

Ramadan di Masjid Kampus UGM juga menjadi momen tak terlupakan. Setiap Ramadan selalu ada makanan untuk berbuka puasa yang dibagikan. Saya dan teman-teman pun tak ketinggalan momen ini. Menjelang berbuka puasa, kita dapat mendengarkan kajian sembari menunggu berbuka. Di sekitar masjid pun terdapat pasar sore yang menyediakan berbagai makanan untuk berbuka puasa. Momen berbuka tiba, seluruh jamaah menyebar ke halaman untuk berbuka. Meskipun sederhana, tetapi momen itu begitu bermakna. Itulah beberapa alasan saya menjadikan masjid ini sebagai salah satu masjid favorit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun