Mohon tunggu...
Ayu Martaning Yogi A
Ayu Martaning Yogi A Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary girl

Menyukai Dunia Literasi, Tertarik pada Topik Ekonomi, Sosial, Budaya, serta Pengembangan Diri

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nuansa Jogokariyan hingga Berburu Kicak di Kauman, Momen Ramadan di Yogyakarta yang Dirindukan

16 April 2021   23:06 Diperbarui: 16 April 2021   23:07 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: bersamadakwah.net

Sembari menunggu waktu untuk berbuka, kita bisa mendengarkan tausiah singkat di sana. Tiba saatnya waktu untuk berbuka, para pengunjung pun menyantap hidangan berbukanya. 

Namun, kita tak bisa berlama-lama karena sholat magrib berjamaah akan segera dimulai. Saking banyaknya pengunjung, 

Masjid Jogokariyan melangsungkan sholat maghrib sebanyak 3 (tiga) sesi, karena tempat tak mencukupi untuk dilangsungkan sekali sesi. Sederhana namun berkesan, itulah sepenggal kisah Ramadan di Jogokariyan.

Sumber Gambar: bersamadakwah.net
Sumber Gambar: bersamadakwah.net

Kuliner Yogyakarta selalu memiliki daya pikat, begitu pula dengan kuliner khas Ramadan di sana. Kicak adalah salah kuliner khas Ramadan yang ada di Yogyakarta, makanan ini banyak ditemukan di Kampung Kauman. Lokasi tersebut dikenal sebagai Kampung Islam di Yogyakarta, karena lokasinya berdekatan dengan Masjid Agung yang berada di kawasan alun-alun utara. Ketika Ramadan tiba, Kampung Kauman menjalankan tradisinya yaitu menggelar pasar jajajan khas Ramadan, kicak pun dengan mudah ditemukan di sana.

Kicak merupakan makanan yang terbuat dari beras ketan, kemudian dipadukan dengan santan, gurihnya parutan kelapa, serta manisnya nangka dan gula. Perpaduan bahan tersebut menghadirkan cita rasa legit, manis dan gurih. Konon katanya, kicak mulai dijajakan pada tahun 1970an oleh seseorang bernama Mbah Wono, beliau menjualnya di pasar sore Kauman dan bertepatan dengan Bulan Ramadan. Semakin lama, kicak semakin populer menjadi makanan khas Ramadan.

Sumber Gambar: bisniswisata.com
Sumber Gambar: bisniswisata.com

Setelah puas berburu Kicak sembari ngabuburit di Kampung Kauman, Masjid Agung menjadi alternatif selanjutnya untuk singgah menunggu waktu berbuka. Menikmati ukiran-ukiran kuno khas keraton pada dinding masjid, serta menikmati acara-acara Ramadan dapat kita lakukan di Masjid ini. Ratusan porsi hidangan berbuka pun juga bisa dinikmati oleh para jamaah atau pengunjung di masjid ini, hidangan tersebut disediakan secara gratis. Ketika waktu berbuka puasa tiba, kita bisa menikmati hidangan tersebut sembari mencicipi kicak yang telah kita beli sebelumnya.

Sumber Gambar: news.okezone.com
Sumber Gambar: news.okezone.com

Yogyakarta memang istimewa, banyak cerita terukir di kota ini. Suasana Ramadan turut dinantikan. Meriahnya Jogokariyan, hingga kicak di Kampung Kauman menjadi momen yang dirindukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun