"Ramadan tiba.... Ramadan tiba.... Marhaban ya Ramadan ... Marhaban ya Ramadan"
Kurang lebih itulah penggalan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Opick. Lagu tersebut dinyanyikan penuh semangat dan keceriaan. Lirik dan melodi lagu tersebut memang benar-benar menggambarkan kegembiraan kita dalam menyambut Ramadan.
Ramadan memang bulan yang istimewa, sebagai umat muslim tentu kita percaya bahwa pahala begitu dilipatgandakan pada bulan ini. Tidur pun bisa mendatangkan pahala ketika kita meniatkannya untuk kebaikan, misalnya lebih baik tidur daripada bergosip, keluyuran, atau melakukan hal-hal tidak berfaedah lainnya. Eitss, tapi bukan berarti hal itu menjadikan kita bermalas-malasan dengan tidur atau rebahan sepanjang hari.
Tidur saja berpahala, apalagi kalau kita melakukan kegiatan-kegiatan yang baik. Ramadan ini kita masih berada di tengah pandemi, tapi justru banyak kesempatan bagi kita untuk upgrade diri.Â
Cara kita meng-upgrade diri tentu berbeda-beda dan disesuaikan dengan minat kita masing-masing. Sebagai contoh adalah diriku sendiri, aku sangat tertarik mengembangkan skill di bidang komunikasi baik komunikasi lisan maupun tulisan. Jadi, target peningkatan skill-ku selama Ramadan ini berfokus pada bidang tersebut.
Peningkatan skill komunikasi, aku lakukan dengan mengikuti kelas public speaking, kelas menulis, dan belajar bahasa Inggris. Selain bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, semua kelas yang aku ikuti itu gratis. Tak hanya belajar melalui kelas, tapi juga melalui Chanel Youtube sesuai materi yang kita butuhkan.
1. Keterampilan Public Speaking
Keterampilan public speaking adalah kemampuan mengenai tata cara berbicara di depan umum. Â Aku memilih mengasah keterampilan ini karena aku merasa bahwa berkomunikasi di depan umum bukan sesuatu hal yang mudah, butuh proses latihan. Terlebih, aku sadar diri bahwa masih sering gugup ketika melakukan presentasi. Oleh karena itu, aku mengambil kelas public speaking.
Kelas public speaking yang aku ikuti tidak berbayar. Kelas tersebut diselenggarakan melalui kolaborasi beberapa lembaga pemerintah, bisa diikuti oleh khalayak umum, dan pelaksanaannya dilakukan secara virtual meeting melalui platform zoom sesuai jadwal yang telah ditentukan. Narasumber yang dihadirkan pun tak diragukan lagi kompetensinya.
Tak hanya mengikuti kelas, tetapi juga mempelajarinya melalui Chanel Youtube. Salah satu Channel Youtube favorit yang membahas mengenai public speaking adalah Channel Hai Irene. Materi yang disampaikan simple tapi mudah dicerna, sehingga mudah memahaminya.
2. Keterampilan Menulis
Menulis merupakan bagian tak terpisahkan dari keterampilan komunikasi. Contoh sederhananya ketika kita mengirim pesan melalui SMS, Whatshapp, Telegram, atau media sosial lainnya. Salah tanda baca, salah peletakan titik atau koma dapat menjadikan makna dalam kalimat yang dituliskan menjadi berbeda. Ternyata menulis butuh ilmu, oleh karena itu aku memilih mengikuti kelas menulis untuk upgrade skill.
Kelas menulis memang ditujukan dalam rangka menghasilkan karya baik fiksi maupun nonfiksi. Banyak karya yang dimulai melalui tulisan misalnya novel yang kemudian diangkat menjadi film atau script untuk membuat podcast atau konten Youtube. Tidak hanya berhasil menyampaikan pesan melalui tulisan, pundi-pundi penghasilan juga dapat diperoleh melalui tulisan.
Menulis memang kompetensi yang sangat menjanjikan, namun demikian latihan sangat diperlukan. Membuat target menulis sangat membantu melatih keterampilan ini. Selama Ramadan ini proses mengasah kemampuan menulis juga dapat dilakukan dengan mengikuti challenge dari Kompasiana dengan mengikutinya selama 30 hari berturut-turut.
Â
3. Kecakapan Bahasa Inggris
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, sehingga kecakapan dalam berbahasa Inggris merupakan keterampilan yang wajib dikuasai. Meski Ramadan tahun ini masih berupaya di rumah saja, tapi belajar dapat dilakukan kapan saja. Banyak Channel Youtube yang mengajarkan materi bahasa Inggris, tak ada salahnya memanfaatkannya. Beberapa channel tersebut diantaranya adalah BBC Learning English, VOA Learning English, English with Lucy, dan masih banyak lagi. Pematerinya adalah native speaker sehingga kita juga dapat mempelajari aksen serta ketepatan pengucapan kata-kata dalam bahasa Inggris.
Pada prinsipnya faktor yang mempengaruhi kita dalam belajar komunikasi baik verbal maupun nonverbal adalah kebiasaan. Agar kebiasaan dapat tumbuh maka kita perlu berlatih dan terus berlatih.Â
Ramadan bukan hambatan untuk melakukan upgrade keterampilan, karena begitu banyak kemudahan yang dapat dimanfaatkan. Jadi tunggu apa lagi? Mari bersama-sama kurangi rebahan, lalu perbanyak keterampilan agar momen Ramadan semakin berkesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H