Masih menurut Apandi (2018), sistematika Best Practice beragam, tergantung latar belakang atau pengalaman penulisnya, institusi yang menerbitkan, atau panitia lomba yang menyusun, karena Best Practice juga sering dilombakan. Walau berbeda dari sisi sistematika, tetapi substansinya sama, yaitu menceritakan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran atau pengelolaan layanan pendidikan di sebuah satuan pendidikan.
Secara umum, sistematika Best Practice sebagai berikut : A. Latar Belakang Masalah, B. Identifikasi Masalah, C. Tujuan, D. Hasil yang Diharapkan, E. Pelaksanaan dan Hasil Penyelesaian Masalah, dan F. Simpulan dan Saran.
Ciri-ciri Best Practice yang baik dapat disampaikan sebagai berikut ini : 1. Mengembangkan cara baru dan inovatif dalam penyelesaian masalah pendidikan, 2. Membawa perubahan atau hasil yang signifikan, 3. Mampu mengatasi persoalan secara berkelanjutan, 4. Mampu menjadi model atau inspirasi bagi guru lain, 5. Cara dan metode yang dilakukan bersifat ekonomis dan efisien.
Selanjutnya, ada beberapa prinsip penulisan Best Practice yang wajib dipahami penulis sebagai tampak di bawah ini : 1. Prinsip APIK (asli, perlu, ilmiah, dan konsisten), 2. Prinsip kreatif. inovatif, dan kebaruan, 3. Prinsip perbaikan mutu berkelanjutan, 4. Prinsip integritas.
Adapun tujuan penulisan Best Practice adalah sebagai berikut : 1. Menyelesaikan masalah pendidikan, 2. Membangun kepekaaan dan kemampuan berpikir kritis, 3. Menciptakan inovasi dan mutu layanan 8 standar pendidikan, 4. Membangun kemampuan penelitian dalam menyusun penyelesaian masalah secara logis dan sistematis (semuanya disalin dari https://id.wikipedia.org/wiki/Praktik_terbaik).
Pengembangan profesi guru adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi, dan keterampilan untuk peningkatan mutu baik bagi proses belajarmengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan. Adapun kegiatan pengembangan profesi yang dimaksud adalah 1) membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan.
2) menemukan teknologi di bidang pendidikan, 3) membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan, 4) menciptakan karya seni, dan mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum, 5) menulis buku, 6) menulis modul (Permendiknas No 18 tahun 2007). Dengan demikian, menulis karya ilmiah merupakan salah satu pilihan kegiatan yang penting dilakukan guru guna mendukung pencapaian puncak karir/jabatannya (disalin dari http://staffnew.uny.ac.id/upload/131405892/pengabdian/4penulisan-karya-ilmiah-bagiguru.pdf).
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah karya ilmiah yang ada pada instansi saya bekerja dan guna memenuhi tugas PPG pada LK 1.3, maka setelah saya melakukan praktik PPL Aksi 1 yaitu Bimbingan Klasikal menggunakan metode Problem Based Learning dengan teknik diskusi kelompok dan Konseling Individu pada PPL Aksi 2 dengan menggunakan pendekatan SFBC (Solution Focused Brief Counseling) dengan teknik Exception Question, Miracle Question, dan Scaling Question saya menyusun best practice menggunakan metode star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak). Best Practice yang saya susun ini menggunakan format dari tugas LK. 3.1 PPL PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Gelombang 2 Tahun 2022.
Berikut best practice yang telah saya susun :
- PPL Aksi 1 (Bimbingan Klasikal)