Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Oleh : Ayu Ardila, S.Pd.Â
Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 2 Somagede, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Â
Salah satu jenis kegiatan untuk menunjang profesionalime guru adalah pendidikan dan pelatihan karya ilmiah yang disebut praktik terbaik (Best Practice). Best Practice adalah sebuah karya tulis yang menceritakan pengalaman terbaik dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi oleh guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan sehingga mereka mampu memperbaiki mutu layanan pendidikan dan pembelajaran di sekolah (Apandi, 2018).
Sumber lain dinyatakan bahwa Best Practice adalah cerita keberhasilan terbaik dari guru kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan dalam menyelesaikan masalah ketika melaksanakan tugas. Cerita keberhasilan terbaik bukan laporan hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK), tetapi fokus pada keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya. Tugas pengawas sekolah meliputi pengawasan akademik dan manajerial. Adapun tugas guru dibatasi pada pembelajaran di kelas (disalin dari https://www.scribd.com/document/350298266/Pengertian-Best-Practice).
Publikasi ilmiah berupa hasil penelitian atau gagasan ilmiah bidang pendidikan formal, antara lain dapat berupa laporan hasil penelitian, makalah berupa tinjauan ilmiah gagasan atau pengalaman terbaik (Best Practice) di bidang pendidikan formal dan pembelajaran (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, 2016: 22-27).
Makalah tinjauan ilmiah adalah karya tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya (di sekolah/madrasahnya). Kerangka isi makalah berupa tinjauan ilmiah bidang pendidikan formal dan pembelajaran sebagaimana tersebut dalam Lampiran 5a. Best Practice adalah karya tulis guru yang berisi pengalaman terbaik dalam proses pembelajaran. Kerangka isi Best Practice sebagaimana tersebut dalam Lampiran 5b. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, 2016: 26-27).
Menurut Apandi (2018), Best Practice tidak selalu identik dengan langkah yang besar dan "revolusioner" yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan dalam menyelesaikan masalah, tetapi bisa juga melalui sebuah langkah kecil, penerapan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang sederhana, tetapi efektif dan dampaknya terasa oleh sekolah.
Karakter utama Best Practice adalah tindakan-tindakan taktis dan praktis untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam mengatasi masalah. Misalnya, meningkatkan kedisiplinan warga sekolah melalui penerapan budaya malu, peningkatan kesadaran warga sekolah dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah melalui Gerakan Pungut Sampah, peningkatan kemampuan guru dalam menyusun administrasi pembelajaran dan mengelola pembelajaran melalui diskusi grup terfokus KKG sekolah, dan sebagainya.