Mohon tunggu...
Ayu Annisa Putri
Ayu Annisa Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Saya sedang menempuh pendidikan Sarjana Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan platform ini saya gunakan untuk memenuhi tugas akademik saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tersengat Tawon? Ayo Berikan Pertolongan yang Sesuai!

9 November 2023   00:00 Diperbarui: 9 November 2023   00:11 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iklim tropis di Indonesia membuat satwa dan fauna beranekaragam jenisnya. Ternyata, dibalik keanekaragaman itu, banyak yang harus diperhatikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan salah satunya bahaya sengatan tawon. Tawon di Indonesia memiliki banyak jenisnya, salah satu jenis tawon yang memiliki sengatan berbahaya bahkan dapat menimbulkan kematian adalah tawon vespa atau orang jawa sering menyebut tawon endas.

Tawon akan menyerang dengan sengatannya bila merasa terancam. Prevalensi kasus sengatan Tawon vespa/tawon endas menurut data Dinas Kesehatan Jawa Tengah tahun 2017-2019 di Jawa Tengah sebanyak 667 kasus dengan 21 orang tewas. Berdasarkan prevalensi diatas dapat disimpulkan bahwa sengatan tawon perlu kita diwaspadai.

Dampak dari sengatan tawon dapat menyebabkan gejala dengan efek yang ringan secara lokal (pada kulit) hingga berat atau sistemik (seluruh tubuh). Gejala alergi ringan dari sengatan tawon antara lain kemerahan, gatal, bengkak pada area sengatan. Gejala tersebut akan berdampak fatal apabila jumlah sengatannya banyak, korban bisa mengalami hiperalergi. Hiperalergi akan berlanjut menjadi anafilaksis (reaksi alergi berat) yang ditandai dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, leher terasa tercekik, pembengkakan yang cukup parah di area sengatan, leher, atau bibir, respon mual muntah, atau diare, kram perut, detak jantung semakin cepat, pusing, dan usah menelan yang berisiko sistemik atau merusak organ tubuh.

Informasi yang didapatkan dari laporan kasus salah satu korban snegatan lebah mengungkapkan bahwa korban mengalami tanda gejala alergi ringan setelah sengatan tawon yang mereka dapatkan dan melakukan pertolongan pertama dengan penanganan sederhana sesuai kepercayaan masyarakat seperti menggosokkan bunga, menggunakan irisan bawang putih dan mengkonsumsi antihistamin dosis kecil untuk meringkankan gejala alergi.

Dari informasi tersebut, didapatkan bahwa beberapa penanganan yang dilakukan oleh masyarakat awam saat ini belumlah sepenuhnya tepat, sehingga kita harus mengetahui penanganan awal yang tepat pada sengatan lebah untuk mencegah pada kondisi yang lebih serius.

Cara penanganan sengatan tawon ringan secara mandiri yang bisa dilakukan masyarakat adalah

  • Mencabut sengatan yang tertinggal kemudian mengompres area yang tersengat
  • Mengkompres area sengatan dengan es batu, atau
  • Mengoleskan bahan alami yang terbukti dapat mengurangi gejala alergi pada sengatan tawon seperti tanaman melati, lidah buaya, rumput minjangan yang dihaluskan untuk mencegah pembengkakan dan kemerahan pada kulit (Manouchehri, A, et.al. 2021).

Jika kondisi yang mengakibatkan alergi tidak ditangani dalam waktu 1 x 24 jam, maka dapat mengakibatkan kerusakan organ yang dapat terjadi, antara lain edema paru akut dan gagal ginjal akut dalam hitungan hari sejak korban tersengat. Apabila efek berat dari sengatan tawon muncul , maka perlu segera ditangani oleh dokter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun