Mohon tunggu...
Ayu Angelika Novianti Sitinjak
Ayu Angelika Novianti Sitinjak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Pangan 2022, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Perkenalkan, nama saya Ayu Angelika Novianti Sitinjak mahasiswa Teknologi Pangan 2022. Saya memiliki hobi membaca novel, menonton drama korea, bernyanyi, dan mendengarkan musik. Sebagai seorang mahasiswa, saya tidak hanya ingin belajar mengenai bidang akademik saja, namun juga perlu untuk mempelajari beberapa bidang non-akademik yang mungkin bisa dimulai dengan aktif berorganisasi dalam dunia perkuliahan untuk berkontribusi penuh dalam bidang yang berhubungan dengan program studi Teknologi Pangan ini, salah satunya dengan memberikan informasi terkait bidang pangan dala artikel atau jurnal yang dapat membantu para pembaca dalam memahami bidang pangan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pangan: Kenali Dampak Akibat Konsumsi Mie Instan Berlebihan! Bagaimana Solusinya?!

24 Juni 2024   19:43 Diperbarui: 24 Juni 2024   20:28 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di zaman sekarang, sebagian besar masyarakat mempunyai gaya hidup praktis di era modern ini, salah satunya masyarakat lebih senang mengkonsumsi makanan cepat saji.  Salah satu makanan cepat saji yang sering kali atau bahkan sangat disenangi oleh masyarakat adalah mie instan. Mie instan merupakan salah satu makanan cepat saji yang populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Kelezatan, harga terjangkau, dan kemudahan penyajian membuat mie instan menjadi pilihan favorit banyak orang.

Masyarakat terutama kalangan remaja mungkin sudah sangat familiar dan mengenal produk mie instan, karena mie instan adalah makanan praktis untuk dikonsumsi dan dapat memenuhi kebutuhan energi  dalam waktu singkat. Produksi mie semakin meningkat bersamaan dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Di Indonesia, impor gandum terus meningkat karena mie merupakan makanan pengganti terbesar kedua setelah beras dan negara ini sangat bergantung pada tepung terigu. Umumnya, produk mie digunakan karena kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, dimana memiliki rasa mie yang enak, menarik, dan harga yang relatif murah membuat produksi produk mie dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat (Bawias et al., 2019).

Namun, tahukah kalian? 

Bahwa konsumsi mie instan yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan, sehingga kita perlu mewaspadai dan memperhatikan tiap kandungan pada pangan yang kita konsumsi. Oleh karena itu, adanya artikel ini akan mengulas dampak-dampak konsumsi mie instan secara berlebihan secara mendetail dan memberikan solusi untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan.

Mengapa kita perlu mengenali dampak ketika mengkonsumsi mie instan yang berlebihan???

Mie instan umumnya memiliki kandungan gizi yang rendah dan tinggi akan zat-zat yang kurang sehat. Sesuai dengan pernyataan Ganefati et al. (2022) bahwa setiap 100 gram mie instan mengandung 7,9 gram protein (7,9%), 11,8 gram lemak  (11,8%), dan 50 gram karbohidrat (50%), sehingga membuat proses pencernaan lebih lambat. Sedangkan, menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam "Aurelia Journal" (2022), satu porsi mie instan mengandung sekitar 380 kalori, 14 gram lemak, dan 1.820 miligram sodium. Tingginya kadar sodium ini bisa berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan, karena dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius seperti hipertensi dan penyakit jantung. Lalu, Kandungan MSG mie instan yang terkandung dalam natrium jika dikonsumsi secara berlebihan akan sangat berbahaya dan membuat masyarakat terbiasa mengkonsumsi mie instan yang memiliki rasa gurih. Menurut Dietary Reference Intake (DRI) batas aman konsumsi natrium adalah sekitar 1500 mg/hari sampai dengan 2300 mg/hari.

Berbahaya bukan? Apakah ada dampak lainnya jika kita konsumsi mie instan secara berlebihan? 

Tentu saja, berikut beberapa dampak akibat konsumsi mie instan secara berlebihan.

  • Risiko Penyakit Jantung dan Hipertensi

Sodium yang tinggi dalam mie instan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Teman-teman, jika kita mengkonsumsi sodium secara berlebih, maka dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi dan penyakit jantung, karena sodium memegang peran penting dalam mengatur tekanan darah dan jika tubuh menerima asupan mie instan secara berlebihan dapat memicu tekanan darah tinggi yang berujung pada penyakit jantung.

  • Obesitas

Mie instan memiliki kalori yang tinggi dengan nilai gizi yang rendah yang dapat menyebabkan penambahan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Jika kita sering mengonsumsi mie instan, maka jumlah pangan yang kita konsumsi akan berkorelasi dengan peningkatan indeks massa tubuh (BMI), yang merupakan indikator utama obesitas. Kalori tinggi yang tidak disertai dengan aktivitas fisik  memadai akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh, sehingga akan meningkatkan risiko obesitas.

  • Masalah Pencernaan

Kandungan bahan pengawet dan aditif dalam mie instan dapat mempengaruhi sistem pencernaan, menyebabkan gangguan seperti sembelit atau diare. Dilansir pada beberapa penelitian bahwa  beberapa bahan kimia dalam mie instan dapat mempengaruhi keseimbangan mikrobiota usus yang penting untuk kesehatan pencernaan. Keseimbangan mikrobiota yang terganggu dapat mengakibatkan berbagai masalah pencernaan dan kesehatan usus yang buruk.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun