7. Jarak kehamilan yang telalu dekat antara anak pertama sama anak kedua.
8. Ibu yang masih terlalu muda dan ibu yang terlalu tua.
9. Kurangnya mendapatkan asupan nutri pada masa kehamilan.
10. Tidak terlaksananya IMD (Inisiasi Menyusu Dini), anak tidak diberikan asi secara eksklusif (0-6 bulan), dan kurangnya pemberian asupan MP-ASI yang bergizi serta sehat.
Adapun upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting ialah :
1. lakukan pemenuhan gizi sejak masa kehamilan
2. Berikan anak Asi Eksklusif sejak bayi lahir hingga bayi berusia 6 bulan
3. Rutin melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak terutama di posyandu. adapun alternatif lain yang bisa dilakukan di masa pandemi ini agar tidak keposyandu ialah : melakukan tele diskusi melalui daring, pemberian video tutorial, lembar penugasan yang disampaikan terintegrasi kegiatan kunjungan rumah
4. Setelah diberikan Asi Eksklusif imbangi gizi anak dengan pemberian Makanan Pedamping Asi (MP-ASI) sesuai dengan anjuran pemberian makanan bayi yang baik dan benar serta sehat dan bergizi
5. Selalu jaga sanitasi lingkunganÂ
Stunting pada dasarnya bukan hanya akan memberikan kerugian terhadap keluarga/diri sendiri, namun stunting juga dapat memberikan kerugian jangka panjang terhadap ekonomi di Indoensia. Untuk itu adapun upaya pencegahan stunting yang dapat dilakukan oleh pemerintah ialah, dengan memberikan bantuan pangan non tunai dalam bentuk pemenuhan gizi pada anak sesuai dengan standarnya.