Mohon tunggu...
Ayu Agisya Rahma
Ayu Agisya Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Aktif Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang di SMAN 1 Gondanglegi Tahun 2023

11 Juni 2023   00:20 Diperbarui: 11 Juni 2023   00:26 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2023 merupakan tahun yang paling berkesan bagi saya. Pada tahun ini saya mengikuti program Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh kampus saya, Universitas Negeri Malang. Kegiatan Asistensi Mengajar terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, diseminasi hasil kegiatan, dan pembuatan laporan. 

Tepatnya pada tanggal 23 Desember 2022 dimana mahasiswa diminta untuk memilih sekolah untuk kegiatan Asistensi Mengajar. Sebenarnya pada awalnya saya berniat untuk memilih Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Malang supaya dekat dengan kost dan kampus sehingga tidak membutuhkan banyak biaya untuk transportasi. Tetapi karena ada satu dan lain hal yang membuat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Malang tidak ada kuota untuk Asistensi Mengajar jadi mengharuskan saya untuk memilih Sekolah Menengah Atas (SMA) di luar Kota Malang yakni di Kabupaten Malang. Pada akhirnya saya memilih SMA Negeri 1 Gondanglegi yang jaraknya kurang lebih 24km dari Universitas Negeri Malang. 

Mahasiswa yang ditempatkan di SMA Negeri 1 Gondanglegi terdiri dari 24 mahasiswa, diantaranya terdapat 6 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Sosiologi, 6 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Ekonomi, 5 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Geografi, 3 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, 3 mahasiswa dari jurusan Bimbingan dan Konseling, dan 1 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Seni Tari dan Musik. 

Di mulai pada tanggal 26 Januari 2023 kami melakukan observasi ke SMA Negeri 1 Gondanglegi. Tepat pukul 09.00 WIB kami sampai di sekolah, setelah itu kami bertemu dengan Wakasek Kurikulum dan guru pamong untuk berkeliling ke setiap sudut sekolah dan berbincang mengenai kegiatan pembelajan Sosiologi di SMA Negeri 1 Gondanglegi. Selanjutnya pada tanggal 7 Februari 2023 berupa pengantaran mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang kepada SMA Negeri 1 Gondanglegi. Setelah pengantaran mahasiswa, saya diberi kesempatan untuk melihat dan mengamati proses pembelajaran dari guru pamong saya di kelas X-8, dimana saya akan mengampu di kelas tersebut. Kurang lebih ada waktu sepekan untuk mahasiswa menyusun rancangan program kerja dan menyusun perangkat pembelajaran seperti modul ajar dan bahan ajar sebelum mahasiswa mulai mengajar di kelas. 

Kegiatan Asistensi Mengajar kurang lebih dilaksanakan selama 5 bulan. Di SMA Negeri 1 Gondanglegi memiliki hari efektif yaitu Senin-Jumat dengan jam masuk sekolah pukul 06.45 dan jam pulang sekolah pukul 15.00. Kegiatan rutin lainnya di sekokah ini yaitu pada hari Jumat yakni terdapat Jumat Rohani dan Jumat Jasmani. Kegiatan yang kami lakukan oleh Asistensi Mengajar di SMA Negeri 1 Gondanglegi yakni berupa kegiatan akademik dan kegiatan non-akademik. 

Kegiatan akademik berupa kegiatan mengajar dilaksanakan secara luring (tatap muka) kurang lebih selama 16 pekan. Media yang saya gunakan dalam pembelajaran di kelas X-8 menggunakan PPT, Video Pembelajaran dan juga LKPD untuk setiap materi yang telah disetujui oleh guru pamong. Beberapa model pembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL), Discovery Learning, dan Cooperative Learning. Model Problem Based Learning (PBL) dilakukan dengan memberikan sebuah topik permasalahan yang berkaitan dengan materi pembelajaran di pertemuan tersebut yaitu "Penyimpangan Sosial", kemudian siswa diminta untuk mencari 1 kasus dari penyimpangan sosial yang kemudian siswa tersebut harus mampu mengatasi permasalahan dari kasus yang telah ditentukannya tersebut yang dimana tugas tersebut dilakukan secara individu. Model Discovery Learning merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis dan logis. Dimana dalam metode ini siswa ditugaskan untuk mencari terlebih dahulu mengenai pengertian ataupun contoh dari topik yang akan dipelajari melalui sumber belajar yang tersedia, setelah itu guru menjelaskan materi tersebut secara tuntas. Model Cooperative Learning merupakan metode pembelajaran yang menggunakan bantuan teman sebaya dalam proses belajar. Dalam metode ini diberikan tugas berupa project makalah penelitian yang dikerjakan secara berkelompok berisikan 8 siswa dalam satu kelompok. Tujuan menggunakan model tersebut agar siswa dapat belajar berkelompok dengan saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada teman lain untuk menyampaikan pendapatnya. 

Sumber Dokumen Pribadi 
Sumber Dokumen Pribadi 

Terdapat beberapa kendala saat proses pembelajaran berlangsung diantaranya seperti siswa yang susah diatur karena kelas X-8 dikenal juga sebagai kelas yang "paling beda" dengan kelas X lainnya, selain itu rata-rata siswa yang terlalu pemilih dalam pembagian kelompok, beberapa siswa tidak ikut berkontribusi dalam tugas kelompok, dan siswa hanya menyalin apa yang didapatkan dari internet. Namun, kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar hingga selesai. 

Selain itu bidang akademik lainnya yaitu pendampingan siswa pada kegiatan P5. Dikarenakan program kelas X mengikuti Kurikulum Merdeka, maka ketika diberlakukan sistem pengajaran yang terkoneksi dengan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) mahasiswa Asistensi Mengajar juga turut menjadi fasilitator yang dijadwalkan masuk ke dalam kelas untuk memfasilitasi dan mendampingi anak-anak dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses P5. Kegiatan belajar dan mengajar serta P5 seluruhnya dilakukan secara luring di dalam kelas.Kegiatan pendampingan berupa menerangkan materi peluang usaha, analisis SWOT, Break Event Point (BEP), dan membantu menyusun proposal P5. 

Selanjutnya pada kegiatan non-akademik melaksanakan piket yang terbagi menjadi 6 pos, terdapat piket Tata Tertib, piket KBM, piket Resepsionis, piket Perpustakaan, piket Humas, dan Piket UKS. Di Piket Tata Tertib kami menyambut guru dan siswa yang datang di depan gerbang SMA Negeri 1 Gondanglegi, mencatat siswa yang datang telat diatas pukul 06.45 serta mengecek kelengkapan atribut siswa. Di Piket KBM kami keliling ke setiap kelas mulai dari kelas X, XI, dan XII untuk mengecek kehadiran siswa, setelah itu merekap presensi siswa yang tidak masuk ke spreadsheet milik sekolah dan juga menyampaikan tugas dari guru mata pelajaran yang bersangkutan apabila tidak hadir. Di Piket Resepsionis kami mendata surat yang keluar dan masuk, membuat surat tugas, merekap nilai siswa ke buku nilai milik sekolah, hingga mengerjakan Buku Induk Siswa. Di Piket Perpustakaan memberi stampel pada buku paket, memberi kode buku paket, menyampul buku paket, membuat kertas peminjaman dan melampirkannya pada buku yang belum ada, memberi identitas pada buku, merapihkan buku-buku ke rak buku sesuai kode buku dan lain sebagainya. Di Piket Humas kami melipat brosur SMA Negeri 1 Gondanglegi untuk para tamu yang ingin mendaftar di sekolah ini dan juga brosur tersebut untuk dibagikan ke SMP sekitar Kabupaten Malang, menyambut orang tua siswa yang ingin mendaftarkan anaknya ke SMA Negeri 1 Gondanglegi. Di Piket Perpustakaan kami melayani siswa-siswi yang sakit seperti memberi obat-obatan atau minum yang dibantu oleh PMR dari SMA Negeri 1 Gondanglegi, merekap nama serta kelas bagi siswa yang sakit ke buku rekapan data anak sakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun