Mohon tunggu...
ayu anggraini
ayu anggraini Mohon Tunggu... -

Bintang kecil yang akan menjadi besar dengan segala kelebihan dan kekurangannya..

Selanjutnya

Tutup

Healthy

perdarahan Intrakranial

2 Februari 2011   13:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:57 19808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdarahan parenteral merupakan komplikasi dari hancurnya jaringan serebral dn formasi dari bisul parencephalik.

Pengobatan yang biasanya yang merupakan gejala dan mengontrol gangguan hebat dan oedema pada serebral.

Perdarahan Periventrikuler-Intraventrikuler

Merupakan pendarahan yang umum dan serius dari semua pendarahan intrakranial. Hal ini adalah penyebab umum kematian pada bayi preterm yang kurang dari 32 minggu, pada bayi terutama dengan resiko yang di persulit dengan asfiksia akibat trauma dan gangguan pernafasan diperlukan ventilasi yang mendukung.

Pengobatan seperti isosorbit dan asetozolamid dapat mengurangi hasil dari serebrospinal dan mungkin dapat mengurangi hidrosefalus. Lubang lumar kecil bisa dilakukan untuk membebaskan desakan. Jika perists masalah yang berlebihan, pemasangan susuk pada ventrikuler, mungkin perlu.

Penyebab lain dari masalah jangka panjang adalah sering berhubungan dengan perdarahan intraventrikuler adalah pengurangannya. Pada bilik jantung yaitu leukomia lacia periventrikuler yang disebabkan oleh iskemia.

Weindling et al (1985) menyarankan bahwa peristiwa intrapartum mungkin mempengaruhi ke serangan dari permukaan periventrikuler dan leukomalacia dan tekanan. Dengan demikian, kepentingan untuk mencegah hipoksia perinatal.

Perdarahan periventrikuler dan laukomalacia (bisul) dapat didiagnosa oleh penelitian ultrasound

Terdapat insiden yang sangat tinggi dari kelumpuhan kejang cerebral yang menghubungkan dengan bisul periventrikuler. Sedangkan kekecilannya membatasi perdarahan periventrikuler.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun