Mohon tunggu...
Ayu Lestari
Ayu Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Nama : Ayu Lestari

Mahasiswa_Fakultas Tarbiyah_STAI AL-HIDAYAT LASEM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Itu Penting Nggak Sih?

8 Juni 2022   06:38 Diperbarui: 8 Juni 2022   07:08 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktanya, dari adanya filosofi tersebut masih ada sebagian orang yang mempersepsikan bahwa trilogi filosofi pendidikan tersebut hanya sebuah kata-kata mutiara yang dibahasakan dalam bahasa Jawa. Padahal, isi dari filosofi tersebut sangat syarat akan makna.

Kalau begitu, sebenarnya tujuan pendidikan itu apa? Apa hanya bikin kita pintar, dapat nilai bagus terus dapat ijazah biar bisa dibuat melamar pekerjaan? Syukur-syukur bisa jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Apa itu yang dinamakan tujuan pendidikan, lagi-lagi karena nilai yang bersifat normatif dan mengharumkan nama personal dan institusi saja.

Kalau dikulik lebih dalam, menurut Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan yakni selamat raga dan bahagia jiwanya atau disebut 'Survive and Happy Ending'.

Tapi sekarang kalau di pikir-pikir bagaimana caranya untuk meraih tujuan pendidikan seperti itu? Kita bisa tahu darimana? Pasalnya di sekolah atau kampus mana pun tidak mengajarkam tujuan pendidikan seperti itu. Padahal, menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan harusnya memerdekakan manusia serta menghasilkan manusia yang selamat dan bahagia.

Ditambah lagi dengan adanya penerapan sistem hafalan yang menurut saya tidak ada hubungannya dengan kehidupan realita, apalagi untuk modal melamar pekerjaan. Apakah dengan mengetahui kapan terjadinya perang dunia ke-ll bisa menyelamatkan kalian untuk selamat di dunia, apakah dengan memahami ilmu phytagoras dalam rumus segitiga siku-siku dapat membuatmu bahagia di dunia. Pemikiran kritis seperti ini sama sekali tidak diajarkan di bangku sekolah maupun perkuliahan.

Selain trilogi filosofi pendidikan, Ki Hajar Dewantara percaya adanya 3 peran penting pendidikan bagi generasi bangsa diantaranya seperti memajukan dan menjaga diri, memelihara dan menjaga bangsa, serta memelihara dan menjaga dunia. Dari ketiga peran penting inilah beliau mengemasnya sebagai filosofi 'Tri Rahayu'.

Pemikiran-pemikiran cemerlang Ki Hajar Dewantara timbul karena ia meyakini bahwa semua itu terhubung dan semuanya berkontribusi pada kepentingan yang lebih besar (every is connecting).

Coba deh sejenak untuk kita bermain menggunakan nalar yang logis, apabila negara sudah merdeka, siapa yang bahagia? Tentu saja bangsa. Jika bangsa sudah bahagia, yang kena dampak baiknya siapa? Tentu lingkungan juga akan mulai membaik. Setelah lingkungan membaik apa yang menjadi pengaruh bagi negara? Pasti negara akan lebih maju. Lalu, jika negara sudah maju siapa yang akan merasakan kebahagiaan itu? Ya pasti rakyat dan dunia. Semuanya memang dimulai dengan memerdekakan diri sendiri

 Namun, walaupun begitu beliau juga memegang teguh tiga prinsip yang diperhatikan dalam meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia yang dinamakan 'trikon'. Apa saja isi dari trikon itu?

1. Kontinu

Sebuah sistem pendidikan haruslah berkelanjutan dari masa ke masa, adanya perkembangan dari tahun ke tahun dengan adanya inovasi dalam belajar dan mengajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun