Masih Revisi
Cintaku revisi, mas
Karena ulahmu
Yang menginginkan kesempurnaan melebihi kemampuanku
Aku sadar
Aku siapa
Banyak coretan luka yang hinggap
Tumbuh tumpul bak benalu
Aku harus bagaimana
Dengan nasib cintaku
Yang selalu revisi, mas
Aku bukan pecinta yang ulung nun beruntung
Tak jarang aku buntung dan merundung
Pilu...
Biarkan sejenak jejak cintaku ini, mas
Seteguk madu yang menjamin akan manisnya rasa
Tanpa menjamin manisnya cinta
Lestari Sastra, 16 Maret 2022
Lamunan Hampa
Aku sedari tadi duduk
Di sudut ruangan sana
Letih
Jengah
Tak ada girang yang kusuguhkan
Setitik senja yang mengalun deras
Sekepal rindu tak berujung temu
Luapan syair-syair hanya menjadi debu
Hamparannya tak serimbun dulu
Harapannya tak serealita kala itu
Lestari Sastra, 16 Maret 2022
Pecah Seribu
Macam lagu
Kalau untukku
Pecahnya serdadu
Kala malam yang mengusir sepi
Senyap dengan segala suasana yang menyemai
Daku berpangku pada hangatnya peluhmu
Dan bergumam
"Apakah ini sebatas pesona yang sia-sia?"
Lestari Sastra, 17 Maret 2022
Gantungkan Saja Jasmu
Hormatku tak berguna lagi
Peringaiku tak dibutuhkan lagi
Siapakah aku
Seorang pemulung jas yang digantung
Seorang pemungut yang tak beruntung
Tak seberapa penting
Lengsernya jabatan
Lengser pula kedudukanÂ
Lengsernya empati
Lengsernya simpati
Jangan jadi pemuda yang haus halusinasi
Jabatan itu basi
Semua itu delusi
Pucuk ulung dan pilu menderu
Ku hanya katakan
Gantungkan saja jas kebanggaanmu
Lestari Sastra, 17 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H