Namun hal ini masih dapat kita atasi dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang dinilai semakin maju. Dalam upaya membentuk Gen A agar memiliki sikap nasionalisme dan cinta budaya lokalnya lebih tinggi daripada Gen Z, dalam pendidikan mulai dari sekolah dasar sekarang sudah diterapkan beberapa proses pembelajaran yang dapat mendorong sikap nasionalisme dari peserta didik tersebut. Hal ini dikarenakan kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum merdeka memiliki jantung utama, salah satunya adalah profil pelajar pancasila. Pergantian ini juga menjadi senjata rombakan sebagai upaya pemerintah pendidikan membentuk generasi yang cinta tanah air, cinta budaya tanah air, dan segala sesuatu yang berbau tanah air tercinta indonesia.
RUJUKAN
Affan, M. H. (2016). Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa Indonesia dalam Menangkal
Budaya Asing di Eropa. Jurnal Pesona Dasar, 3(4).
Rakhmah, D. N. (2021, 02 04). Gen Z Dominan, Apa Maknanya bagi Pendidikan Kita? Diambil kembali dari pskp.kemendikbud.go.id: https://pskp.kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-apa-maknanya-bagi-pendidikan kita#:~:text=Karakter%20Gen%20Z%20lebih%20beragam,sama%20alaminya%20layaknya%20mereka%20bernafas.
Sari, E. N. (2020). Bahan Ajar Mata Diklat Nasionalisme. Diambil kembali dari pusdiklat.bps.go.id: https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BA_2841.pdf
Widiyono, S. (2019). Pengembangan Nasionalisme Generasi Muda di Era Globalisasi. Jurnal
Populika, 7(1), 12
PROFIL PENULIS
Ayu Halidazia, 19 tahun.
Mahasiswi Universitas Airlangga, Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.