Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Risalah Hati" Pembangunan IKN (Ibu Kota Negara), Kita Pasti Bisa

7 Agustus 2024   18:15 Diperbarui: 7 Agustus 2024   18:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ikn-baru-bakal-distribusikan-pertumbuhan- (1070643) (cidiss.co) 

Setelah beberapa minggu ini media sosial di ramaikan dengan Lagu Risalah Hati yang dinyanyikan kembali oleh Yura Yunita dan menjadi trending, saya jadi menyukai kata kata ini dan mengkaitkan nya dengan kegusaran banyak pihak terkait pembangunan IKN . Sudah sejauh apa sih sebenarnya pembangunan IKN ?  Apakah menimbulkan keresahan? hingga presiden Jokowi pun menyatakan tidak bisa tidur saat bermalam di IKN beberapa waktu lalu . 

"Risalah hati" sendiri berarti sebuah ungkapan yang memiliki makna mendalam dan puitis. Dalam konteks bahasa Indonesia, arti lain dari "risalah hati" dapat mencakup beberapa interpretasi seperti :

1. Ungkapan Perasaan, Catatan Pribadi,Surat Cinta (Dalam konteks romantis)

2. Lagu atau Puisi (dalam  konteks seni) 

3. Pesan Spiritual atau Filosofis (Dalam konteks pesan-pesan spiritual atau filosofis yang berasal dari hati )

4.  risalah hati dalam konteks kebangsaan, yang dapat mencerminkan cinta, harapan, dan aspirasi terhadap bangsa dan negara. 

Dan kali ini saya akan sedikit mengulasnya dalam konteks kebangsaan terkait pembangunan IKN yang sedang ramai di perbincangkan publik , terlebih menjelang selesainya masa kepemimpinan Presiden Jokowi.

Sudah sejauh mana pembangunan IKN ? ketika kita semua disuguhi dengan pemberitaan dan dokumentasi dari semua akses lini berita baik dari media sosial maupun media massa terkait hal ini. 

Pembangunan IKN diatur dalam Perpres Nomor 63 Tahun 2022, yang memaparkan bahwa proyek ini adalah usaha jangka panjang yang direncanakan berlangsung hingga tahun 2045. Menurut data Kementerian PUPR, saat ini progress pembangunan IKN sudah mencapai 84% (data per Mei 2024),dimana progress Istana Negara dan lapangan upacara sudah 73,5 % (Juni 2024) dan Rumah Tapak Jabatan Menteri sudah mencapai 91,7% (Juni 2024). 

Selain itu nilai investasi yang telah terparkir di IKN (Per Juni 2024) sudah menyentuh angka di Rp.51,35 Trilyun (sumber www.ikn.go.id), dimana bulan Juni lalu Groundbreaking tahap VI proyek di IKN telah di lakukan dan menambah investasi sebesar Rp. 1,75 trilyun dari sektor pendidikan, riset, dan pendukung.

Target investasi IKN sendiri yang ditetapkan pemerintah hingga akhir 2024 mencapai Rp100 triliun. Artinya, Otorita IKN masih perlu mendatangkan investasi Rp48,7 triliun dalam waktu 6 bulan terakhir untuk mencapai target investasi tahun ini. Artinya masih ada selisih 50% nya untuk bisa mencapai pembangunan yang maksimal hingga penghujung tahun 2024 dan menjadi tanggung jawab serta sinergi bersama di pemerintahan baru nantinya yang di pimpin oleh Bapak Prabowo. 

Proyek besar ini bukan sekadar pemindahan pusat pemerintahan, tetapi sebuah langkah maju untuk masa depan yang lebih baik.

Dalam perjalanan menuju terwujudnya IKN, tentu kita semua memimpikan sebuah kota yang tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga kokoh dalam nilai-nilai kebangsaan, keberlanjutan, dan keadilan sosial. Kita semua berharap IKN dapat menjadi sebuah tanda (simbol)  dari  suatu tekad dan semangat kebangsaan atas negeri ini untuk terus berkembang dan berinovasi.

Berbicara Risalah Hati dalam konteks kebangsaan terkait pembangunan IKN, disini juga mengandung sebuah makna akan harapan dari kita semua akan tercapainya sebuah pembangunan yang  :

  1. Adanya Keberlanjutan hidup  dan Lingkungan yang ramah , dimana kita semua membayangkan IKN sebagai sebuah kota yang ramah lingkungan, di terapkannya teknologi hijau untuk menciptakan lingkungan  bersih dan sehat. Penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sampah yang efisien, ruang hijau yang luas akan menjadi prioritas utama,  serta keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam.

  2. Infrastruktur Modern dan Konektivitas:  IKN akan menjadi pusat aktivitas yang efisien dan terintegrasi satu sama lain. Jalan tol yang sudah mencapai 90% pengerjaan dan rencana uji coba kereta tanpa rel  juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan konektivitas yang optimal bagi semua warganya.

  3. Pusat Pemerintahan dan Kebudayaan: Pembangunan Istana Negara dan fasilitas pemerintahan lainnya hampir selesai, dan akan perdana di gunakan untuk upacara 17 Agustus dalam waktu dekat ini,  menunjukkan bahwa IKN akan menjadi pusat pemerintahan yang megah dan berwibawa. Selain itu, kita semua juga berharap agar IKN menjadi pusat kebudayaan yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia di mata dunia international.

  4. Inklusivitas dan Keadilan Sosial:  menjadikan IKN sebagai kota yang inklusif, di mana semua lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dan menikmati hasil dari pembangunan ini. Komplek rumah tapak jabatan dan fasilitas publik lainnya dirancang untuk mencerminkan prinsip-prinsip keadilan sosial dan kesejahteraan bersama.

Untuk mewujudkan harapan harapan diatas tentunya dibutuhkan booster semangat dan sinergi dari kita bersama baik pemerintah,pihak swasta, dan semua elemen masyarakat Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Mari kita sedikit saja berupaya untuk bekerja bersama-sama, mengatasi tantangan dan meraih impian bersama. Setiap langkah yang kita ambil adalah kontribusi berharga untuk masa depan bangsa ini. 

Bukan dengan sebuah "Nyinyiran". Terkadang tanpa kita sadari , kita baru pintar di level mengkritik saja, belum bisa di level solusi". Esensi kritik adalah menunjukkan kesalahan , sedangkan solusi adalah suatu nilai tambah. Kritik yang membangun sangat dibutuhkan Indonesia saat ini dengan menunjukkan kontribusi kita semua sebagai anak bangsa.

Risalah hati ini adalah panggilan bagi kita semua untuk bersatu padu, membangun IKN dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Semoga IKN Nusantara menjadi bukti nyata dari tekad kita untuk maju dan menjadi inspirasi bagi generasi yang akan datang.

Dengan segenap hati, kita bersatu padu untuk mempersembahkan risalah ini untuk Ibu Kota Negara kita tercinta yaitu :Nusantara.

Salam Nusantara

Ayu Hendranata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun