Kalimat ini begitu powerful,terutama menjelaskan betapa banyak perusahaan yang berusaha menggali lubang terus menerus ketika berhadapan dengan masalah di tengah Pandemi yang melanda saat ini,yakni dengan *mendiamkannya* (stand still) atau **melakukan* pergeseran/perubahan *Shifting* ?
 *Beberapa action shifting  ditengah Pandemi yang di lakukan untuk mendapatkan survival mode :*
1. Perusahaan pakaian dalam beralih memproduksi masker.
2. Hotel melakukan food delivery
3. Perusahaan kosmetik beralih memproduksi hand sanitizer - bagian dari survival modenya.
4. Beberapa restaurant terkenal masuk ke bisnis frozen food.
5. Beberapa hotel di fungsikan menjadi Rumah sakit.
6. Beberapa online store ternama kini melakukan live sale atau jualan melalui sosial media .
7. Direct business to consument akan semakin nge-trend.
8. Marketplace seperti Tokopedia,blibli,Lazada,dll semakin berkembang.
 *Bagaimana strategi marketing di era Covid untuk membangun branding sebuah bisnis ?* Rasa empati dan CSR nya harus kuat (seperti relokasi budget yg dilakukan beberapa perusahaan utk memangkas bonus karyawannya untuk CSR ), giving serta memberikan solusi.
 *Don't hard sell ,Spirit harus tetap membantu* .
Konsumen akan banyak spending untuk kebutuhan yang essential seperti kebutuhan pokok kesehatan & Â higienitas.
Saat ini Yang terpenting bagi konsumen yaitu *kelangsungan hidup* .
Beberapa tips Yang saya rangkum dari berbagai sumber :
1. Business yang terpuruk harus mencari survival mode atau model bisnis baru untuk dapat mempertahankan cash flow nya.
2. Business yang sedang booming harus melakukan branding & soft selling.
3. Yang bisa survive ditengah keadaan sesulit apapun adalah yang mampu " *ber-adaptasi* " bukan yang *paling besar/kuat/kaya.* (Teori Darwin)
4. Upgrade diri untuk bisa beralih dari offline selling ke online selling
5. Bantu mereka yang harus dibantu,peduli dan berbagi.