Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menguasai Seni Bicara dari Hati ke Hati

30 Agustus 2019   11:18 Diperbarui: 19 April 2021   12:15 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bicara dari hati ke hati. | pexels

Menguasai Seni Bicara Dari Hati Ke Hati

Saat ini mungkin hubungan pribadi anda dengan pasangan sedang dalam kondisi bagus, jujur, penuh cinta dan sangat menyenangkan atau sedang berproses menjadi seperti keadaan yang saya sebutkan tadi, tapi tidak bisa dipungkiri sesekali Kita juga pasti tidak bisa menghindari sebuah konflik. Setiap pasangan punya masalah yang harus dipecahkan. Namanya juga dinamika hubungan antar manusia. 

Dari dinamika Inilah yang menjadi perlu bagaimana sebenarnya seni bicara dari hati ke hati itu sangat diperlukan. Saya tidak bisa bayangkan suatu hubungan yang berhasil dipertahankan bahkan berkembang tanpa menggunakan alat yang ampuh dan berguna ini. Alhasil pasti akan membuat anda depresi karena tertahan dalam perasaan.

Sebagian diantara kita pernah mengalami sebuah masalah yang kemudian sudah menjadi semakin larut dan menjadi depresi karenanya. Jangan biarkan semua Karam di tengah ombak. 

Ombak yang seharusnya dihadapi dalam sebuah hubungan menjadi wajar adanya, hingga solusi bisa membawa kita kesebuah tepian yang menanti penuh kedamaian dan kasih.

Mengapa harus bicara dari Hati ke hati ?

1. Bicara dari Hati ke hati sangat cocok untuk tebakan anda bisa benar atau salah mengenai masalah yang berkaitan dengan hati (mengurangi prasangka diri sendiri). Anda bisa mendiskusikan masalah masalah yang sulit ,menjengkelkan atau bahkan menyakitkan untuk mencapai sebuah pengertian dengan pasangan. 

Dalam banyak kasus, berbicara dari Hati ke hati sangat ampuh sebagai Cara untuk sepakat berbeda pendapat. Pilihlah situasi yang tepat Karena saya yakin tidak ada masalah yang terlalu menyakitkan untuk di diskusikan.

2.  Penuh cinta dan rasa hormat. Masing masing pihak bersedia berbicara dan paling penting mendengarkan,secara nondefensif dengan hati terbuka dan sikap menahan diri. Bicara dari hati ke hati juga memastikan bahwa masing masing pihak merasa didengarkan dan setelah perbincangan dilakukan mereka merasa dekat satu sama lain. Apakah masalah tersebut sudah bisa dipecahkan atau tidak ,tidak menjadi soal. 

Kuncinya adalah memunculkan kebutuhan untuk berkomunikasi dari hati ke hati dengan cara yang lembut tanpa mengancam kemudian mempertahankan sikap tersebut sampai dengan diskusi selesai.

3. Bicara dari hati ke hati ,belajar lebih penting daripada mengajari dan mendengarkan menjadi lebih penting daripada berbicara. Buanglah kesimpulan kesimpulan dimasa lalu, begitu pula reaksi yang sudah menjadi kebiasaan. 

4. Banyak pasangan yang sulit berkomunikasi mengenai masalah sehari hari atau bahkan yang sensitif sekalipun. Banyak pasangan terbiasa bereaksi spontan dan menjengkelkan,menyalahkan,cemburu,enggan mendengarkan,tidak menghargai pasangannya,dan merasa puas bisa bisa marah marah. Kebiasaan inilah yang akan membuat orang kurang bisa mempercayai, tidak peduli,menjauh bahkan mengamuk atau tidak menghormati.

dokpri
dokpri
5. Memelihara rasa hormat dan kebutuhan untuk terlibat dalam komunikasi dari hati ke hati akan bisa menghapus sebagian besar masalah masalah tersebut.

6. Untuk mempraktekkannya, cukup dimulai oleh salah satu pihak yaitu memberikan pengaruh positif dengan mengambil inisiatif untuk melakukan komunikasi tersebut. 

Pilihlah waktu dan juga tempat yang tepat. Setidaknya tempat yang membuat anda berdua menjadi rileks dan singkirkan lah pekerjaan pekerjaan yang telah menanti dalam handphone anda.

7. Bicara dari hati ke hati tidak ada struktur formal dan tidak ada cara benar atau cara salah. Yang penting, berdua sepakat bahwa inilah saatnya yang tepat untuk berbicara, jika salah satu bersikap defensif atau keras kepala berarti saatnya belum tepat. Atau jika anda terpaku hanya pada agenda anda semata, sebaiknya perbincangan ditunda. 

8. Bicara dari hati ke hati sebaiknya saat anda berdua dalam perasaan penuh cinta, reseptif dan merasa bisa mendiskusikan masalah tanpa panas hati. Setelah memulainya, renungkan dengan seberapa baik anda melakukannya. Cobalah untuk saling bertanya "Kau tidak apa apa?" atau "tadi kamu bilang, aku tidak salah dengar,kan?". 

Pastikan anda tidak bersikap berlebihan,defensif,reaktif,atau terlalu agresif. Kalaupun begitu,sebenarnya itu wajar.Mundurlah pelan pelan dan cobalah lagi.Bersabarlah dan diatas segalanya bersikaplah penuh kasih.

Saling merasa dekat dan dapat berkomunikasi secara jujur serta mendalam merupakan kebutuhan jiwa setiap manusia. Sederhana, hal itu dapat memperkaya batin dan membuat kedua belah pihak merasa dekat. 

Sayangnya, jika anda tidak bersedia berbagi atau menjadi pendengar,pasangan anda mungkin akan menjauh secara emosional atau bahkan secara fisik. 

Lama kelamaan banyak orang merasa nyaman membuka hati kepada kawan kawannya bahkan kepada orang yang tidak dikenalnya bukan kepada pasangannya atau orang yang paling dekat dengannya. 

Dalam Kasus ekstrim, salah satu pihak akan pergi mencari seseorang yang mau mendengarkan,seseorang yang mampu berkomunikasi dari hati ke hati. Semoga saja tidak terjadi dalam hubungan anda , karena saya yakin kasih akan membawa kebahagiaan pada waktu yang tepat.

Love

-Ayu Hendranata-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun