Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berdamailah dengan Perubahan

28 Agustus 2019   14:28 Diperbarui: 28 Agustus 2019   14:49 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang bilang hanya satu kepastian dalam hidup yaitu kematian. Itu tidak benar. Kepastian kedua adalah sesuatu yang tidak berubah dan harus kita hadapi setiap hari  dan setiap saat, yaitu sebuah perubahan. Dan salah satu hadiah terbesar yang dapat kita berikan kepada diri sendiri dan kepada hubungan atau sebuah relasi dengan pasangan adalah bagaimana berdamai dengan kenyataan hidup ini.

Meskipun kadang kita sering mengharapkan yang sebaliknya tak ada sesuatu pun yang tidak berubah. kita harus dapat menerima mulai dari tubuh kita berubah, begitu pula kesehatan kita. Mungkin saja suatu waktu kita bisa melawannya, tetapi perubahan tetap terjadi. Suasana hati kita pun begitu juga dapat berubah sama halnya dengan persepsi kita.

Suatu ketika dalam sebuah hubungan  kita merasa terpinspirasi dan hati kita penuh cinta kemudian tiba tiba saja kita merasa ragu dan takut. Beberapa jam kemudian suasana hati kita menjadi normal lagi. Pernahkah anda merasakan hal seperti ini?

Begitu pula dengan suatu hubungan, hubungan kita pun selalu berubah. Suatu hari pasangan kita mungkin mengatakan sesuatu yang menyenangkan dan semuanya tampak baik baik saja , namun dilain waktu, pasangan kita mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan atau dia gagal memenuhi harapan kita, lantas kita kemudian menjadi marah, bahkan bertanya tanya mengapa kita menjalin hubungan dengannya dan mengapa terjadi begini begitu. 

Beberapa hari lalu , perbincangan hangat saya dengan pasangan contohnya, kami membahas mengenai perubahan yang akan terjadi 5 tahun akan datang dari sekarang mengenai perpindahan Ibukota Jakarta ke Kalimantan Timur. Kami membahas hal ini begitu panjang, saling berdiskusi karena mau tidak mau menyangkut masa depan dan hidup kami selanjutnya. 

Kami harus mengikuti peraturan negara ini dan juga tentunya demi kemajuan Indonesia. Bisa lihat bukan ? ini menyangkut perubahan lagi. Mencoba berdamai dengan perubahan yang nanti akan terjadi, step yang harus kami lalui nantinya dari awal di daerah baru.

Jika kita selalu menentang perubahan, kita pasti akan mudah kecewa. Sadar atau tidak, kita harus siapa siaga, terkadang kita mencoba mempertahankan keadaan agar tetap sama karena kita menyukai apa yang sedang kita alami atau kita berusaha keras untuk mengubahnya. Istilahnya kadang kita merasa nyaman di zona itu itu saja (comfort zone).

Namun disisi lain jika kita bisa menerima perubahan, kita bisa merasakan kebebasan luar biasa. Menerima perubahan berarti berhenti menuntut agar hidup tidak seperti yang sedang dialami pada saat ini. Di dunia ini tidak ada yang kekal termasuk perasaan senang yang kita rasakan. Kita syukuri segala tawa bahagia dan kedekatan yang kita berdua rasakan tetapi ketika suasana hati berubah kita tidak akan kehilangan perspektif atau kehilangan cinta kepada pasangan anda.

Begitu banyak lagu cinta popular berisi pesan seperti ini: "tidak ada yang akan berubah, perasaanku kepadamu takkan berubah, aku akan mencintaimu seperti ini, atau biarlah saat ini abadi selamanya".

Kata kata itu dinyanyikan dengan bermacam macam cara (yang begitu indah) tetapi intinya adalah harapan dan impian semoga gairah dan cinta yang kuat itu akan selalu anda rasakan.

Salah satu penyebab ketidakpuasaan banyak pasangan atas hubungan mereka adalah hal ini. Mereka merasa mencinrai seseorang dan perasaan itu membuat mereka bahagia. Tetapi ketika perasaan itu berubah atau bergeser sedikit saja, mereka langsung panik dan kecewa. 

Akibatnya, merasakan sangat tidak bahagia dan mematerikan perasaan itu didalam pikiran dan mulai mencari pasangan lain.

Seharusnya yang tidak boleh terjadi, jika kita menerima perubahan bukan justru menolaknya, kita akan mulai menerima setiap kondisi yang kita alami bahkan menikmatinya.

Energi yang kita keluarkan untuk menilai dan menuntut agar apa yang kita alami berbeda , misalnya aku tidak suka ini, menjadi berkurang, tetapi energi itu akan lebih banyak kita gunakan untuk mengalami semua itu dengan rela.

Kita mulai semakin mengerti bahwa hubungan kita tersusun dari rangkaian suasana dan momen-momen yang bisa berubah kapan pun. Banyak hal yang akan membuat anda bahagia, tapi banyak juga yang tidak. Tidak ada gunanya menantang perubahan.

Kita bisa membayangkan betapa akan senangnya pasangan jika dia selalu merasa dicintai dan diterima sepanjang waktu bukan hanya jika sikap dan kelakukannya sesuai dengan harapan anda semata. Tidak perlu diragukan lagi menerima perubahan akan memberi kedamaian dan keselerasan dalam semua aspek hubungan pribadi anda. Termasuk menerima perubahan pindahnya ibukota ke "Kalimantan", asal bukan ke "Hati Mantan" saja ya ?

Love 

-Ayu Hendranata-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun