Sedangkan para "Pecundang" selalu menyerahkan kehidupannya pada nasib yang tidak bisa mereka kendalikan, misal : percaya pada ramalan bintang, selalu banyak alasan, menyalahkan orang lain ,menyalahkan pemerintah ,menyalahkan keadaan dan faktor faktor lainnya, justru selalu fokus pada masalah bukan ke solusinya, yang selalu penuh sangkalan ,menyalahkan (blaming) serta mencari pembenaran (justifying).
Biasanya bahasa kesukaan mereka,  seperti  :
"Yah,mau gimana lagi sudah nasib saya begini"
" kayaknya memang saya ga hoki di bisnis ini deh"
" susah banget ya cari kerja sekarang, ini semua gara gara pemerintah "
" saya kok miskin terus, presidennya harus ganti "
"Karir saya mandek,dijegal atasan!"
"Ga ada yang bisa saya lakukan lagi"
" saya benci dengan keadaan negara ini"
Dan sederet ungkapan ungkapan favorit lainnya yang sering mewabah dimasyarakat akhir akhir ini, yang intinya buat mereka kondisi hidup bukan lah menjadi tanggung jawab mereka.
Padahal dengan bertanggung jawab terhadap hidup atau nasib mereka sendiri akan memudahkan mereka untuk mencapai tujuan. Sehingga jadi fokus ke solusi, bukan pada masalah nya saja.