"Just follow me,okay??" jawab saya.
Kami pun melangkah menuju line kelas bisnis yang sangat kosong dan hanya ada kami saja yang saat itu melakukan check in.
"Kenapa kita tidak antre di kelas ekonomi aja ibu?" tanyanya lagi panjang.
"Lihat ini sayang, sembari saya menunjukkan boarding pass yang bertulis business class padanya"
Setelah Urusan check in beres, kami pun menuju ruang tunggu di Lounge khusus. Sikecil tak henti hentinya menanyakan kembali bertubi tubi mengapa harus pilih kelas bisnis.
Disela menunggu waktu boarding yang lumayan lama itu , kemudian saya mencoba memberikan penjelasan pada si kecil.
"Sayang, kenapa ibu harus memilih business class? " karena Tuhan memberikan kita rejeki berupa promo harga, dan untuk pertama kali kita coba pengalaman baru ini ya nak" jelas saya walau tampak masih ambigu sendiri.
Saat tibanya boarding time dan memasuki pesawat, pertanyaan pertanyaan lain pun tak henti di lontarkan si kecil.
"Kenapa kita ga duduk dibelakang aja ibu ?kita sama sama duduk di belakang seperti yang lainnya" berkata sambil sesekali melihat kursi yang didudukinya "Wow,this is amazing", tak berhenti sampai disitu kemudian dia membuka layar monitor yang tersenyembunyi disamping kursi "Wow, i like this one, tapi kenapa mati ibu monitornya?" dan antusiasme plus reaksi reaksi lainnya yang terlontar. Secara keseluruhan, sebenarnya dia tidak merasa nyaman. Saya pikir mungkin wajar, karena ini hal yang baru buatnya.
Dan 1 jam perjalanan diatas udara menuju Yogya pun hanya kami lewati dengan makan dan minum tanpa bisa menonton layar TV yang harusnya menjadi salah satu fasilitas yang bisa dinikmati penumpang, dengan kondisi layar memang dimatikan secara keseluruhan atau faktor lainnya, entahlah.
Menjelang tiba saatnya pesawat siap siap untuk mendarat, antusiasme dan ekpresi bahagia terlihat dari putri kami saat turun dari pesawat  ditambah udara yogya yang menyambut kami di 17'derajat Celcius saat itu.
3 hari di Yogya pun kami lewati dengan mengunjungi beberapa tempat tempat Hits berikut ini: