Disetiap tulisan tulisan saya menyangkut negeri ini , rasanya tak akan pernah lepas dari Kapsul Impian yang di tulis Bapak Presiden Jokowi tentang " impian Indonesia 2015 -2085 ", dimana tertulis saat beliau sedang di Merauke tanggal 30 Desember 2015 lalu yang menjadi cahaya optimisme bagi masa depan rakyat Indonesia.
Beberapa diantaranya adalah :
1. Sumber Daya Manusia Indonesia yang kecerdasannya mengungguli bangsa bangsa lain di dunia.
2. Masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan menjunjung tinggi nilai nilai etika.
3. Indonesia menjadi pusat pendidikan, teknologi dan peradaban dunia.
4. Masyarakat dan aparatur pemerintah yang bebas dari perilaku korupsi.
5. Terbangunnya infrastruktur yang merata di seluruh indonesia.
6. Indonesia menjadi negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasific.
7. Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia.
Investasi Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan dan kesehatan, Investasi fisik infrastruktur,penanggulangan Kemiskinan,Kesempatan Lapangan kerja,Optimalisasi penggunaaan APBN dan pembiayaan demi kepentingan pembangunan, Pemberantasan Korupsi ,peran teknologi dalam era ekonomi virtual dan sebagainya yang semuanya saling terkait satu sama lain demi tujuan masyarakat adil dan makmur.
Jika kita kembali merenung bagaimana perjalanan bangsa ini selama 72 tahun, tentu kita cukup prihatin menyaksikan nasib sebagian besar rakyat yang tidak seberuntung kelompok kecil masyarakat lainnya. Bayangkan, bagaimana kekayaan 4 orang terkaya di negeri ini bisa disetarakan dengan kekayaan dari 100 juta rakyat miskin. Sangat Ironis jika kita ingat kembali cita cita pendiri bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD dasar 1945 " Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang Merdeka, Bersatu,Berdaulat, Adil dan Makmur..."
Penanggulangan kemiskinan dan dukungan masyarakat berpenghasilan rendah itu sendiri terus diperkuat melalui program bantuan sosial , subsidi dan dana desa.Pemerintah telah menyiapkan anggaran penanggulangan kemiskinan sebesar 283.7 Triliun di tahun 2018, sebagai salah satu upaya untuk menjaga daya beli masyarakat.
Untuk mewujudkan cita cita luhur pendiri bangsa tersebut sekaligus optimis mewujudkan Kapsul Impian tentu membutuhkan road map yang produktif. Artinya diperlukan strategi matang 30 tahun kedepan menuju usia emas Indonesia yang ke 100 Tahun di 2045.
10 Tahun Pertama
Strategi 10 tahun pertama ini dilakukan dengan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama yang harus diselesaikan. Infrastruktur bagus tentu akan berpengaruh terhadap turunnya biaya logistik dan daya saing meningkat. Selain infrastruktur fisik, membangun sumber daya manusia juga menjadi hal penting melalui pendidikan dan kesehatan yang multiplier effectnya sangat bermanfaat bagi generasi yang akan datang.
investasi pemerintah dalam infrastruktur ini juga bukan sekedar membuang uang semata,tetapi saat pemerintah melakukan investasi, justru return yang diharapkan adalah pertumbuhan ekonomi dan sosial return yang jauh lebih besar.
10 Tahun Kedua
Strategi berikutnya adalah membangun industri pengolahan di Indonesia.Cara ini dilakukan agar Indonesia tidak lagi menjual sumber daya alam yang masih mentah saja, tapi sudah melalui proses pengolahan sehingga mempunyai nilai tambah.
10 Tahun ketiga
Strategi terakhir adalah pengembangan industri jasa.Jokowinomics menilai Indonesia memiliki potensi industri jasa yang luar biasa, contoh dengan dikembangkannya sektor pariwisata (saat ini telah dibuka 10 tujuan pariwisata baru).
Road map dan strategi diatas dibuat untuk menstimulus VISI menjelang 100 Tahun kemerdekaan di 2045 mendatang diantaranya :
1. Negara Ekonomi terbesar ke 5 didunia , dengan memanfaatkan bonus demografi dan pertumbuhan ekonomi yang stabil .
2. Martabat bangsa meningkat dengan sejajarnya Indonesia dengan negara negara maju.
3. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat.
4. Kesejahteraan meningkat dan kualitas Sumber Daya Manusia tinggi secara otomatis dapat menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Optimalisasi seluruh sumber daya dari sisi fiskal baik melalui APBN,APBD,BUMN,BUMD,Swasta dan Swadaya Masyarakat juga sangat diperlukan untuk tercapainya pemerataan keadilan dalam bidang pendidikan,kesehatan,keamanan,dan infrastruktur untuk tujuan kesejahteraan masyarakat.
Lantas bagaimana peran akademisi dalam hal optimalisasi sumber daya? Tentunya sinergi Pemerintah,Dunia bisnis dan Akademisi sangat diperlukan untuk mendapatkan inovasi dan cara cara baru dalam menghadapi tantangan yang semakin dinamis serta  memberi nilai tambah bagi sistem sosial yang terbentuk dari 3 dimensi (geografis, ekonomi dan ilmu pengetahuan) bagi terciptanya kesejahteraan rakyat indonesia, dan sinergi inilah sebagai sumber kekuatan bagi kita sebagai generasi muda untuk selalu bisa mendukung setiap program pemerintah guna terciptanya manusia unggul yang cerdas dan sehat demi Indonesia yang Maju. Karena sejatinya memperbaiki kesejahteraan rakyat yang berkeadilan bukan hanya masalah policy (kebijakan) atau pemikiran semata tetapi juga Action NYATA.
Optimis Indonesia Maju !!!
Love
Ayu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H