Mohon tunggu...
Ayu
Ayu Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saat ini saya mengampu pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jenjang pendidikan S1, Program Studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Retorika dalam Menyampaikan Pesan Dakwah

28 Juni 2024   11:44 Diperbarui: 28 Juni 2024   12:54 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Dosen dan Mahasiwa UIN Jakarta

Dari sudut pandang aksiologis, dakwah memiliki berbagai manfaat. Berdasarkan ayat dan hadits tentang dakwah, manfaat dakwah dapat dikategorikan menjadi tiga. Pertama, manfaat bagi da'i mencakup penghapusan kewajiban berdakwah serta memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. 

Kedua, manfaat bagi mad'u mencakup penghapusan kewajiban belajar serta mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Ketiga, manfaat bagi alam berupa keseimbangan kosmos. Secara sederhana, dakwah bermanfaat untuk kesejahteraan seluruh makhluk sebelum dan sesudah kematian (kehidupan eskatologis). 

Kesimpulannya, manfaat retorika dakwah ada dua, yaitu bagi pembicara dan bagi pendengar.

Berdasarkan spektrum manfaat retorika dan dakwah di atas, dapat disimpulkan beberapa manfaat retorika dakwah. Pertama, pesan dakwah yang terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak dapat disampaikan secara efektif, efisien, menarik, dan estetik. Kedua, dai dapat menyelingi isi pidato dengan teknik ice breaking dan lelucon. Inilah manfaat retorika dakwah yang bertujuan agar ceramah tidak monoton dan monolog. Dalam konteks ini, pembicara membuka ruang dan perhatian bagi pendengar secara dialogis dan asertif. 

Ketiga, retorika dakwah membuat materi dakwah semakin berbobot karena berisi ilmu pengetahuan yang didasarkan pada sumber yang dipercaya dan otoritatif. Hal ini terjadi karena pesan ceramah disusun secara sistematis, kreatif, dan memenuhi nilai estetik. Keempat, saat dai berbicara, retorika dakwah membimbing dai untuk mengambil keputusan. Misalnya kapan berbicara dengan nada tinggi, sedang, dan rendah. Kapan memotivasi pendengar dan kapan membuat sedih. Semua itu diputuskan berdasarkan pertimbangan objektif di lapangan. Kesimpulannya, manfaat retorika dakwah ada dua, yaitu bagi pembicara dan bagi pendengar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun