Mohon tunggu...
Ayu Wulandari
Ayu Wulandari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ilmu Kalam dalam Perspektif Asy'ariyah dan Maturidiah

1 Oktober 2018   16:00 Diperbarui: 1 Oktober 2018   16:03 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

      Kedudukan al-Ghazali dalam aliran Asy'ariyah sangat penting karena ia telah meninjau semua persoalan yang telah ada dan memberikan pendapat-pendapatnya yang hingga kini masih dipegangi ulama-ulama islam, yang karenanya ia mendapat gelar "Hujjatul-Islam" (tokoh Islam). (Hasbi, 2015: 113)

Al-Sunusy (833-895 H/1427-1490 M)

Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin yusuf. Dilahirkan di Tilimnas, sebuah kota di al-Jazair. Ia belajar pada ayahnya sendiri dan orang-orang lain yang terkemuka di negerinya, kemudian ia melanjutkkan pelajarannya di kota Al- Jazair pada seorang alim yaitu Abd. Rahman al-Tsa'laby.

      Ulama' menganggap dia sebagai pembangun islam, karena jasa dan karyanya yang banyak dalam lapangan kepercayaan (aqa'id) dan ketuhanan (ilmu tauhid). (Hasbi, 2015: 115)

Sejarah Aliran Maturidiyah.

Al-Manshur Muhammad Ibn Muhammad ibn mahmud Al-Maturidi. Ia dilahirkan di sebuah kota kecil di daerah samarkan yang bernama Maturid, di wilayah Trmoxiana di Asia Tengah, daerah yang sekarang di sebut Uzbekistan. Tahun kelahirannya tidak diketahui pasti, hanya diperkirakan sekitar pertengahan abad ke-3 H. Ia wafat pada tahun 333 H/ 944 M. Gurunya dalam bidang Fiqih dan teknologi yang bernama Nasyr bin Yahya Al-Baihaki, ia wafat pada tahun 268 H. Al-Maturidi hidup pada tahun 232-274 H/846-861 M.  Karir pendidikan Al-Maturidi lebih lebih dikonsentrasikan untuk menekuni bidang teologi dari pada fiqih. Pemikiran-pemikirannya banyak di tuangkan dalam bentuk karyatulis, diantaranya adalah kitab Tauhid, Ta'wil Al-Qur'an  Makhas Asy-Syara', Al-Jald. Selain itu ada yang pula karangan-karangan yang di duga ditulis oleh Al-Maturidi yaitu Al-aqaid  dan sarah Fikqih.

      Al-Maturidiah merupakan salah satu sekte Ahli Al-Sunnah al-Jama'ah, yang tampil dengan Asy'ariyah. Maturidiah dan Asy'ariyah dilahirkan oleh kondisi Social dan pemikiran yang sama. Kedua aliran ini datang untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang menyerukan untuk menyelamatkan diri dari Ekstriminasi kaum rasionalis, dimana yang berada di paling depan adalah Kaum Mu'tazilah, maupun ekstrimitas kaum tekstualitas dimana yang berada paling depan adalah kaum Hanabilah. (Madkour, 1995: 124)

Tokoh-tokoh dan ajaran-ajaran Maturidiah

      Tokoh yang sangat penting dari aliran Al-Maturidiah ini adalah Abu al-Yusr Muhammad al-Badzawi yang lahir pada tahun 421 H. Dan meninggal pada tahun 493 H. Ajaran-ajaran Al-Maturidi yang dikuasainya adalah karena neneknya adalah murid dari Al-Maturidi.

      Al-Badzawi sendiri mempunyai beberapa orang murid, yang salah satunya adalah Najm al-Din Muhammad al-Nafasi (460-537 H), pengarang buku al-'aqa'idal Nafasiah.

      Seperti Al-Baiqillani dan Al-Juwaini, Al-Badzawi tidak pula selamanya sepaham dengan Al-Maturidi. Antara kedua pemuka aliran maturidiah ini, terdapat perbedaan paham sehingga boleh dikatakan bahwa dalam aliran Maturidiah ini, terdapat perbedaan paham sehingga boleh dikatakan bahwa dalam golongan Maturidiah ada dua golongan, yaitu golongan Samarkand yang mengikuti paham-paham Al-Maturidi dan golongan Bukhara yang mengikuti paham-paham Al- Badzawi. (Anwar, 1986: 136)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun