Menurut Talcott Parsons pemikiran fungsionalisme struktural tidak terlepas dari aktor dan sistem sosial. Aktor adalah kombinasi dari pola-pola nilai dan orientasi yang diperoleh pada derajat yang sangat penting dan menjadi fungsi struktur serta menjadi nilai-nilai dominan dalam sistem sosial. Aktor-aktor dalam institusi Pendidikan adalah pendidik dan tenaga kependidikan.Â
Di masa pandemic seperti ini, memunculkan sebuah system sosial baru di mana institusi pendidikan menjadi berinteraksi lebih intensif dengan beberapa institusi lain, salah duanya institusi keluarga dan masyarakat.Â
Berbagai institusi juga perlu berintegrasi untuk terus melakukan sosialisasi, proses internalisasi dari para institusi kepada peserta didik tentang budaya baru bagaimana seharusnya belajar di rumah dapat diimplementasikan sesuai harapan Bersama. Mereka semua harus bekerja sama untuk menciptakan sebuah kondisi Pendidikan yang equibrilium atau berada di titik keseimbangan selama mewabahnya Covid-19 di Indonesia ini. Singkatnya, institusi-institusi tersebut harus tetap mencapai tujuannya, yakni menyesuaikan realitas sosial yang ada sebagai bagian dari orientasi nilai dan motivasi dalam rangka menyelamatkan dunia Pendidikan di Indonesia.
Jadi dalam perspektif teori fungsionalisme ini, institusi pendidikan dan institusi keluarga sebagai bagian perubahan yang terdapat dalam sistem sedikit demi sedikit melakukan berbagai penyesuaian, bukan bersifat revolusioner.
REFERENSI
Magistra: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 7 (2), Juli 2020-107
Copyright 2020, Magistra: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Buku: Belajar dari Covid-19: Perspektif Sosiologi, Budaya, Hukum, Kebijakan dan Pendidikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H