Mohon tunggu...
Ayu Sari
Ayu Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ayu Sari

selamat datang

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Awas! Challenge Add Yours

8 Januari 2022   12:41 Diperbarui: 8 Januari 2022   12:46 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Era digitalisasi saat ini, berbagai trend di media sosial mulai menarik perhatian masyarakat untuk mencobanya. Media sosial merupakan media online yang mendukung terlaksananya interaksi sosial. Pesatnya perkembangan teknologi memberikan berbagai dampak terhadap situs-situs komunikasi, yang awalnya hanya sekedar email dan chatting menjadi jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram,Path, Snapchat.

Instagram merupakan salah satu media sosial yang paling banyak digunakan oleh pengguna gadget. Banyak nya pengguna media sosial membawa banyak perubahan dunia, yang memberikan dampak positif juga dampak negatif. Instagram merupakan sebuah aplikasi yang didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger, yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikan ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk Instagram sendiri.

Pengguna menggunakan Instagram untuk mengekspresikan kepribadian mereka, untuk memenuhi kesenangan dan kepuasan melalui fitur-fitur dan upload-an foto mereka di Instagram. Tujuan Instagram adalah menciptakan sarana kegemaran dari masing-masing individu yang ingin mengekspresikan, mempublikasi kegiatan, barang, tempat, ataupun sesuatu yang berkaitan dengan dirinya pribadi. Perkembangan Instagram tentunya tak luput dari adanya literasi digital, dimana Instagram merupakan media sosial yang digunakan oleh individu untuk mengakses berita atau sekedar bertukar informasi melalui piranti komputer.

Membicarakan masalah media sosial Instagram tak akan lepas dengan berbagai fitur-fitur baru yang terus bermunculan melalui media sosial tersebut. Fitur-fitur Instagram terus berkembang seiring berjalannya waktu, salah satu fitur terbaru Instagram yang ada di Indonesia adalah fitur "Add Yours" yang terdapat pada Instagram Story.

Fitur add yours disambut baik oleh pengguna Instargram, pengguna Instagram memanfaatkan fitur tersebut untuk saling membalas postingan foto. Namun, secara tidak sadar fitur tersebut dimanfaatkan pengguna tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan atau bahkan tindak kriminal. Banyaknya pengguna Instagram yang menggunakan fitur tersebut membuat pengguna lain tidak sadar jika mereka telah menyebarkan data pribadi mereka melalui fitur add yours.

Nama panggilan, nama lengkap, tempat tanggal lahir, biodata saudara, biodata anak, biodata saudara, tanda tangan, nama pasangan, tempat tanggal lahir, dll. Merupakan beberapa data pribadi yang sering tersebar dalam fitur add yours. Informasi tersebut merupakan data pribadi seseorang yang akan membahayakan jika tersebar di media sosial, dimana semua orang dapat mengaksesnya. Apabila seseorang memiliki pemikiran yang buruk maka tak menutup kemungkinan jika akan ada tindakan kriminal yang terjadi.

Dilansir dari prfmnews.id, salah satu akun twitter @ditamoecthar_ membagikan kisah salah satu temannya yang menjadi korban trend add yours Instagram. Korban merasa jika penipu adalah teman dekatnya karena memanggilnya dengan panggilan masa kecil nya dan hanya orang-orang terdekat saja yang mengetahui panggilan tersebut. Kasusnya adalah penipu meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang kepadanya. Korban percaya karena penipu memanggilnya dengan panggilan masa kecilnya. Trend add yours tidak hanya memakan satu korban saja, banyak korban penipuan yang di sebabkan oleh trend tersebut dengan motif yang berbeda-beda.

Sebagai pengguna media sosial, seharusnya kita dapat bijak dalam menyikapi kemunculan trend baru, kita harus selektif dan memikirkan dengan baik dampak negatif dan positif sebelum mengikuti trend yang ada. Agar terhindar dari hal-hal buruk yang tidak kita inginkan. Hal yang harus diingat sebagai pengguna media sosial adalah tidak semua hal harus diposting, kita harus dapat membedakan mana hiburan dan mana informasi pribadi, karena jejak digital susah untuk dihilangkan.

 

Referensi :

  • Adipura, Cardina Putri & Delmia Wahyudin. 2019. Analisis Literasi Digiatal Pada Konten Instagram @Infinitygenre. Jurnal Wacana Ilmu Komunikasi. Vol. 18, No.1, (Hal:25-34).
  •  Mahendra,  Bima. 2017. Eksistensi Sosial Remaja Dalam Instagram (Sebuah Prespektif Komunikasi). Jurnal Visi Komunikasi. Vol.16, No.01, (Hal: 151-160).
  • Ulfa, Nurul F. 2019. Dampak Pengguna Instagram Terhadap Gaya Hidup Masyarakat (Studi Pada Siswa-siswi MTsN MODEL Banda Aceh). Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun