[caption id="attachment_245970" align="aligncenter" width="553" caption="toko bahan makanan halal di pasar wanchai"][/caption] Pagi hari ini ada berita heboh di harian The Standar Hongkong. Yaitu tentang bakso daging sapi bercampur babi. Bahkan  banyak teman bmi yang ramai membahas masalah itu di facebook. Aku mah nyantai saja sebab aku tidak pernah asal beli makanan di luar. Aku selalu teliti dan hati-hati dalam belanja. Orang Indonesia sangat suka mbakso, makanya di manapun toko Indonesia selalu sedia menu bakso dan dagangannya pasti laris kemrubut oleh bmi. Aku sendiri gak pernah mbakso, aku lebih suka beli beef ball halal di toko halal imported dari Malaysia, beli setengah kilo belum tentu habis dalam sebulan. Lumayan murah meriah dan ngirit. Penjual bakso sapi gak bisa disalahkan, sebab mereka non muslim yang tidak tahu syariat islam, dan konsumennya juga masyarakat Hongkong yang mayoritas non muslim. Meskipun akhir-akhir ini banyak bmi muslim yang bekerja di Hongkong, tapi bagi mereka yang cerdas pasti ada usaha hunting makanan halal di Hongkong, jadi gak asal makan saja. Toko makanan halal di Hongkong gampang dicari. Bowrington Road Market di daerah wanchai adalah gudangnya makanan halal. Ada toko imut di sebelah timur pasar, namanya toko Kwong Lee, di situ dijual aneka meat ball halal Imported dari Malaysia, bisa buat tapinloan alias hotpotan sampai puas. Banyak sekali aneka bahan makanan halal di toko tersebut selain meat ball, apa saja ada. Pelanggannya orang islam dari berbagai bangsa, toko itu sudah sangat terkenal di kalangan umat islam di Hongkong. Selain toko kwong lee, di Bowrington market ada juga penjual daging sapi dan daging ayam fresh yang halal. Penjualnya muslim Pakistan, dijamin halal. Warung kari dan bebek panggang halal juga ada di pasar itu, namanya restaurant Wai Kee, pesan seporsi menunya segambreng, dimakan berdua cukup mengenyangkan. Kasus bakso sapi bercampur babi bukan semata-mata kesalahan pedagang di pasar. Mereka hanya menjual, sedangkan pabrik baksonya ada di China dan Taiwan, konsumennya masyarakat seantero China, Taiwan dan Macau yang memang mayoritas non muslim. Alangkah baiknya jika umat islam yang minoritas bukan asal protes, melainkan lebih arif, toh makanan halal di Hongkong gampang dicari, bukan hanya di pasar Wanchai, hampir seluruh supermarket besar di Hongkong menjual makanan berlabel halal, dari makanan instant, makanan beku ataupun kalengan, banyak yang berlabel halal. Bukan hanya bakso sapi, roti di Hongkong juga mengandung lemak babi, orang Hongkong yang beragama islam gak ada yang beli roti di bakery shop atau cake shop, jangankan roti yang murahan, yang harganya mahal juga belum tentu bebas lemak babi. Aku termasuk orang yang suka usil mengintip dapur pembikinan roti, memang terdapat banyak ember besar warna putih bertuliskan lard. Produsen roti di Hongkong mengganti margarin dengan lard untuk menekan ongkos produksi. Makanya perlu waspada jika beli roti, apalagi yang dijual di lapak dengan harga murah. Orang Hongkong yang muslim hanya membeli roti di toko maxim's dan roti tawar merk garden yang ada tulisan Sebagai umat minoritas kita tidak bisa mendikte untuk sesuatu yang halal sesuai syariat islam. Apalagi bekerja sebagai pembantu di keluarga non muslim, sebagai bmi saya hanya bisa hati-hati dan tahu diri, memilah sendiri makanan mana yang halal dan patut dimakan. Jika majikan ikut nimbrung masak dan bekas babi dipakai buat tempat sayur, terserah dia tapi silahkan dimakan sendiri sampai pusing aku gak mau makan, masak sendiri aja dimakan sendiri. Habis itu majikan kapok gak berani ikut nimbrung di dapur. Daging babi adalah makanan wajibnya orang China. Porsentase penjual daging babi di pasar jauh lebih banyak dari penjual daging sapi. Dalam pasar hanya ada 1-2 penjual daging sapi dan dagangannya juga tidak banyak. Penjual daging babi tidak bisa dihitung, dagangannya banyak serta sangat laris. Tak heran jika bakso sapi produksi pabrik di China ada campuran babinya, sebab stock daging babi sangat melimpah dan harganya lebih murah dari daging sapi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H