AbstrakÂ
Hasil belajar merupakan tujuan utama dari setiap penyelenggara pendidikan, dengan demikian untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, maka setiap guru harus dapat menguasai berbagai konsep dan metode dalam pembelajaran di sekolah. Salah satu metode yang paling popular pada saat ini adalah dengan adanya implementasi pendekatan metode contextual teaching and learning, yang mana di dalam pendekatan ini guru harus dapat mengkolaborasikan berbagai keterampilannya untuk dapat memotivasi dan memberikan inovasi belajar sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan secara aktif, kreatif, epektif, dan menyenangkan, konsep contextual teaching and learning dalam belajar belajar dapat membantu guru dalam mengkaitkan antara materi yang dipelajarinya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan sesuai dengan harapan bersama.Â
Dengan implementasi strategi pembelajaran CTL di sekolah, diharapkan siswa dapat lebih aktif, kreatif, dan bersemangat dalam belajar serta mampu mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari mereka. Sehingga, pembelajaran tidak hanya menjadi rutinitas belaka, tetapi juga menjadi pengalaman yang bermakna dan relevan bagi siswa.
PendahuluanÂ
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, maka strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif perlu diterapkan di lingkungan sekolah. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan progresif adalah pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
CTL merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada relevansi dan keterkaitan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan menerapkan CTL, siswa diharapkan dapat memahami materi pembelajaran dengan lebih mendalam dan memperoleh keterampilan serta pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan nyata. Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam mengkaitkan antara materi yang dipelajarinya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen pembelajaran efektif (Marsuki Sulastri, 2019). Pendekatan pembelajaran kontekstual memiliki tujuh komponen utama pembelajaran efektif yaitu: 1. Konstruktivisme (Constructivisme), 2. Menemukan (inquiry), 3. Bertanya (Questioning), 4. Masyarakat Belajar (Learning Community), 5. Pemodelan (Modelling), 6. Refleksi (Reflection), 7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment).
Implementasi strategi pembelajaran CTL di sekolah memerlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, mulai dari kepala sekolah, guru, hingga siswa dan orang tua. Para guru perlu dilatih dan diberikan pembekalan mengenai konsep CTL agar mampu mengintegrasikannya dalam pembelajaran sehari-hari. Selain itu, perlu pula dilakukan evaluasi dan monitoring secara berkala guna memastikan efektivitas dan implementasi strategi pembelajaran CTL. Dengan menerapkan strategi pembelajaran CTL, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif. Mereka juga diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan nyata serta terus belajar dan berkembang sepanjang hayat.
Oleh karena itu, implementasi strategi pembelajaran CTL di sekolah perlu dilakukan secara terencana, komprehensif, dan berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran di sekolah tidak hanya berfokus pada penguasaan materi pelajaran, tetapi juga pada pengembangan keterampilan dan nilai-nilai positif yang diperlukan dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman.
Analisa
Implementasi strategi pembelajaran CTL di sekolah dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Berikut adalah beberapa analisa mengenai implementasi strategi pembelajaran CTL di sekolah:
1. Peningkatan aktifitas belajar siswa: Strategi pembelajaran CTL mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, baik melalui diskusi, penelitian mandiri, maupun presentasi. Dengan demikian, siswa menjadi lebih berperan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.
2. Peningkatan keterampilan berpikir kritis: CTL mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, mempertanyakan informasi yang diberikan, dan mencari pemahaman yang lebih mendalam. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang penting dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi masalah kompleks.
3. Peningkatan motivasi belajar siswa: Dengan mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran, CTL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar karena mereka merasa memiliki kontrol atas proses pembelajaran dan merasa lebih terlibat dalam memahami materi pelajaran.
4. Peningkatan kolaborasi antar siswa: Strategi pembelajaran CTL juga mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Hal ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kerjasama dan komunikasi yang penting dalam kehidupan nyata.
5. Peningkatan pemahaman konsep: CTL membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan melalui pengalaman langsung dan diskusi bersama dengan guru dan teman-teman. Dengan demikian, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan menyeluruh terhadap materi pelajaran.
Dengan demikian, implementasi strategi pembelajaran CTL di sekolah dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan nyata.
Pemecahan
Untuk memecahkan implementasi strategi pembelajaran CTL di sekolah, beberapa langkah dapat dilakukan:
1. Pelatihan dan pendampingan guru: Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran CTL. Guru perlu memahami konsep dan prinsip belajar CTL serta teknik-teknik yang digunakan dalam pembelajaran berbasis CTL.
2. Penyusunan kurikulum yang mendukung CTL: Menyusun kurikulum yang memberikan ruang dan dukungan untuk penerapan strategi pembelajaran CTL. Kurikulum harus dirancang agar memungkinkan siswa untuk terlibat aktif, berpikir kritis, berkolaborasi, dan memperoleh pemahaman yang mendalam.
3. Penyediaan sumber belajar yang mendukung: Menyediakan sumber belajar yang beragam dan mendukung implementasi CTL, seperti buku-buku teks, materi pembelajaran interaktif, dan akses ke teknologi informasi. Sumber belajar ini dapat membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman mereka atas materi pelajaran.
4. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran: Memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mendukung implementasi CTL. Teknologi dapat digunakan untuk memberikan konten yang menarik, memfasilitasi diskusi antar siswa, dan memperluas akses ke informasi dan sumber belajar.
5. Pengembangan evaluasi pembelajaran yang sesuai: Mengembangkan metode evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan CTL, seperti penugasan berbasis proyek, penilaian formatif, dan penilaian keterampilan sosial. Evaluasi ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang pemahaman dan kemampuan siswa.
6. Mendorong partisipasi aktif siswa: Mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran melalui diskusi, kerjasama dalam kelompok, dan proyek-proyek pembelajaran. Siswa harus merasa memiliki kontrol atas pembelajaran mereka dan terlibat dalam membangun pemahaman mereka sendiri.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, sekolah dapat memecahkan implementasi strategi pembelajaran CTL dan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan efektif bagi siswa.
Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd. (Dosen FKIP Universitas Islam Sultan Agung Semarang)
Ayu Lestari ( Mahasiswa FKIP, Universitas Islam Sultan Agung Semarang)
Daftar Rujukan
Marsuki Sulastri, dkk. 2019. Pengaruh Pendekatan Contextual teaching and learning dengan model pembelajaran problem posing terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon. Bilaven: Chemical Studies Journal, 2(2). 34-36. https://doi.org/10.30872/bcsj.v2i2.313
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H