Mohon tunggu...
Ayu Puji Utami
Ayu Puji Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI

Berisi artikel berita dalam kegiatan KKN Tematik UPI Gelombang 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UPI: Bermain Sains dengan Eksperimen Sederhana di Rumah pada TK IT Bunda Nur Kuningan

26 September 2021   15:04 Diperbarui: 26 September 2021   15:13 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Fakta bahwa Indonesia berada pada peringkat 70 dari 78 negara berdasarkan hasil PISA (Programme for International Student Asessment) pada bidang sains di akhir tahun 2019. 

Menunjukan bahwa Indonesia berada pada peringkat yang rendah bahkan di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia berada di posisi paling bawah bersama Filipina di peringkat terakhir bidang membaca serta skor sebelum terakhir di bidang matematika dan sains.

Melihat fakta tersebut, mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyelenggarakan Gerakan Literasi Nasional (GLN) dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup, persaingan, pengembangan karakter, dan keterampilan abad 21. 

Gerakan tersebut diharuskan untuk dilaksanakan secara keseluruhan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. 

Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki fokus utama di bidang pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) akhirnya memberikan kontribusi dalam upaya peningkatakan indeks literasi nasional dengan menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Penulis melaksanakan KKN tersebut di TK IT Bunda Nur Kuningan. 

Salah satu program kegiatannya yakni melakukan pendampingan pembelajaran daring siswa melalui Whatsapp Group dalam program literasi sains.

Sains untuk anak usia dini bukan diartikan sebagai belajar. Tetapi lebih kepada menumbuhkan keingintahuan, sifat kritis, teliti, dan eksplorasi untuk mencari jawaban dan berpikir secara teratur melalui beragam kegiatan yang menyenangkan. 

Hal itu akan mendorong anak untuk memahami dunia dengan belajar secara menyenangkan tersebut.

Bermain sains untuk anak usia dini dilakukan sebagai pengembangan potensi yang ada di dalam dirinya. Selain itu, sains dapat melatih anak dalam mengenal beragam gejala benda dan peristiwa dengan melalui kegiatan melihat, merasa, membau, meraba, mengecap, dan mendengar. 

Keterlibatan indera dalam pembelajaran menjadikan anak semakin mudah memahami apa yang dipelajari.
Salah satu upaya dalam mendorong literasi sains anak usia dini yaitu melalui eksperimen. 

Karena pembelajaran dapat lebih efektif jika anak dilibatkan secara langsung dalam sebuah eksperimen. Anak akan lebih mudah menyerap pengetahuan, karena mereka cenderung akan mengingat apa yang pernah dilakukannya.

Berdasarkan hal tersebut, penulis setelah berdiskusi dengan Guru TK IT Bunda Nur dan mendapat persetujuan. Maka dilaksanakanlah beberapa eksperimen sains sederhana, salah satunya yaitu eksperimen "Telur Melayang". Penulis membuat video penjelasan alat dan bahan, langkah-langkahnya disertai penjelasan mengapa telur dapat melayang setelah air diberi beberapa sendok garam. 

Penjelasan tersebut yakni, dikarenakan massa jenis air garam lebih besar sehingga membuat benda di atasnya melayang. Penulis pun menjelaskan contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata, yakni pada kapal laut yang mengambang di lautan. 

Setelah itu, penulis meminta siswa untuk mempraktikan langkah-langkah dalam video tersebut.

Sebanyak 15 siswa TK IT Bunda Nur didampingi oleh orang tuanya mengikuti kegiatan eksperimen tersebut di rumah. Terlihat bahwa mereka melakukan sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam video yang ditunjukan dari proses dan hasil yang sesuai. 

Selain itu, penulis pun menemukan bahwa tidak hanya literasi sains yang dilakukan dalam kegiatan ini. 

Karena literasi numerasi pun ternyata terlaksana secara bersamaan. Terlihat dari langkah-langkahnya yakni dengan memasukan dua sendok garam ke dalam air. Hal itu merupakan salah satu wujud dari literasi numerasi yang mendorong anak untuk berhitung sambil menyendokan garam dalam proses eksperimen tersebut.

Penulis berharap dengan kegiatan eksperimen ini dapat memberikan manfaat untuk tercapainya peningkatan literasi sains khususnya pada anak usia dini. 

Selain itu dapat pula ditekankan bahwa tujuan eksperimen bersama anak bukanlah untuk menilai benar tidaknya hasil, tetapi lebih kepada proses yakni untuk meningkatkan rasa ingin tahu, sikap kritis, dan eksplorasi mengenai peristiwa di sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun