Mohon tunggu...
Ayu Saptarika
Ayu Saptarika Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

For writing inquiries DM my Instagram @ayuliqui. Book sell at Kinokuniya Grand Indonesia. E-book '3 ON 3' at Lontara Apps.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kerajinan Khas Baduy: Kopi, Kain Tenun, hingga Tas Anyaman

30 Mei 2024   07:00 Diperbarui: 3 Juni 2024   09:10 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama Pemuda Baduy yang Mengenakan Tas Anyam. Sumber: Dok. Pribadi.

Penulis Bersama Penenun dan Kain Tenun Baduy. Sumber: Dok. Pribadi
Penulis Bersama Penenun dan Kain Tenun Baduy. Sumber: Dok. Pribadi

Tenun Baduy memiliki beberapa motif, seperti : Suat Songket (motif garis dengan kombinasi ikatan empat sudut), Janggawari (motif wajik kecil-kecil), dan Adu Mancung (motif belah ketupat yang saling beradu). Adapun motif Janggawari adalah motif yang jarang ditemukan karena motif ini sangat detail, sulit, dan kebutuhan benangnya lebih banyak karena rapat-rapat. Tenun motif Janggawari umumnya memiliki harga di atas rata-rata.

Kain tenun Baduy dibuat dari benang katun dengan bahan pewarna alam. Proses pembuatannya pun memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tergantung besar/kecil kain yang dibuat. Selain dipakai sendiri oleh suku Baduy, kain-kain tenun tersebut juga dijual kepada pengunjung dan masyarakat luas.  

Proses Pewarnaan Alam untuk Benang Kain Tenun. Sumber: Dok. Pribadi
Proses Pewarnaan Alam untuk Benang Kain Tenun. Sumber: Dok. Pribadi

Kang Sukma, seorang Baduy yang ahli dalam melakukan proses pewarnaan alam berbagi informasi mengenai proses tersebut. Untuk menghasilkan warna alam berpigmen biru dibuat dari ekstrak daun pohon Tarum. Warna merah didapatkan dari kayu Mahoni, dan pigmen warna kuning dibuat dari kulit pohon mengkudu.

Proses pewarnaan benang dari warna alam memakan waktu yang panjang. Benang katun yang masih belum berwarna digulung dahulu sesuai panjang yang dibutuhkan. Setelah itu, benang-benang tersebut dicelup ekstrak warna alam dan dijemur. Proses tersebut diulang-ulang sampai mendapatkan kepekatan warna yang diinginkan.

Warna benang dari pigmen alam menghasilkan rona yang unik. Tidak ada hasil warna yang benar-benar serupa kepekatannya, alias tiada duanya. Sehingga ketika sudah menjadi sehelai kain justru akan tampak indah karena warna benangnya terdapat nuansa terang gelap natural. Rona kain yang satu tidak akan kembar dengan kain yang lain, sekalipun bermotif sama.

"Bagi yang memahami bahwa proses pewarnaan alam pada benang itu rumit,  maka akan paham juga mengapa harga kain-kain tenun dengan benang warna alam cenderung lebih tingi," jelas Kang Sukma. 

Penulis bersama Pemintal Benang Tenun Baduy. Sumber: Dok. Pribadi.
Penulis bersama Pemintal Benang Tenun Baduy. Sumber: Dok. Pribadi.

Dengan demikian, terjawab sudah mengapa kain-kain tenun Baduy dan kain khas nusantara lainnya (seperti Tenun Sumba, Tenun Rote, Kain Ulos Batak, Songket Palembang dan lainnya) yang menggunakan pewarna alam harganya tidak murah. Proses pewarnaan benangnya saja sudah rumit, waktu pengerjaan kain tenun memakan waktu panjang; plus detail motif yang perlu ketelitian tinggi. Uniknya, kain dengan pewarna alam selalu menarik hati dan indah dipandang sekalipun berwarna terang.

Warna khas Baduy adalah warna hitam, biru, dan putih. Kain tenun Baduy juga sudah tersedia dalam berbagai warna menarik seperti ungu, hijau, oranye, merah, krem, dan lainnya. Kain dengan benang berwarna sintetis juga tersedia sehingga harga kain tenun lebih terjangkau. Pengunjung bisa membeli kain tenun Baduy sesuai warna favoritnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun