Mohon tunggu...
Ayu Saptarika
Ayu Saptarika Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

For writing inquiries DM my Instagram @ayuliqui. Book sell at Kinokuniya Grand Indonesia. E-book '3 ON 3' at Lontara Apps.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Baduy: Hidup Berumur Panjang Berselaras dengan Alam

25 Mei 2024   13:42 Diperbarui: 26 Mei 2024   07:58 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat datang di Desa Saba, orang Baduy Luar menyambut pengunjung dengan sajian musik, dan makanan rebusan palawija hasil tani, seperti: pisang, ubi, dan jagung. Suguhan minumannya yaitu teh dan kopi. Adapun kopi Baduy ini ditanam sendiri di pekarangan bersama buah-buahan. Kopi Baduy tanpa gula tidak terasa kecut di mulut, dan rasa kopinya lezat.

Pemain Musik Tradisional Baduy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pemain Musik Tradisional Baduy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Saya berkeliling Desa Saba ditemani oleh Mang Udil seorang warga Baduy Luar. Menurut informasi, saat ini terdapat 68 kampung yang berisi 17,000 orang Baduy. 

Dari jumlah itu, 1,500 orang merupakan suku Baduy Dalam. Kampung tempat orang Baduy tinggal, yaitu: Kampung Cikeusik, Cikertawana, dan Cibeo. Masyarakat Baduy Luar tinggal di bukit-bukit Gunung Kendeng.

Orang Baduy sangat menjunjung tinggi adat istiadat, hidup sederhana berselaras dengan alam. Orang Baduy Luar adalah penduduk yang mengenal modernisasi. Berbeda dengan Baduy Dalam di mana mereka masih memelihara keaslian cara hidup tradisional dan tidak mengenal teknologi. Dari segi bahasa, orang Baduy Luar fasih berbahasa Indonesia dan bahasa Sunda.

"Sebelumnya, keberadaan suku kami amat jarang diketahui orang. Kami warga Baduy senang menerima orang berkunjung ke Desa Saba. Kami berterima kasih apabila warga luar turut menghargai adat istiadat kami serta menyukai karya kerajinan dan hasil tani Baduy," ujar mang Udil.

Kehidupan Bermasyarakat di Baduy

Lalu bagaimana suku Baduy ini bermasyarakat? 

Orang Baduy Luar boleh bersosialisasi dengan siapapun, termasuk mengenal modernisasi dan listrik (walau masih jarang ada listrik di tiap rumah warga). Tata cara perbankan, jual-beli hasil kerajinan dan hasil tani melalui pembayaran QRIS untuk penghasilan sehari-hari juga dikenal oleh orang Baduy Luar.

Sementara itu, orang Baduy Dalam sangat tertutup tidak tersentuh kehidupan modern karena ingin memelihara adat dan keaslian alam tempat tinggal. Mereka berpakaian putih dan hidup sederhana. 

Sewaktu saya berkeliling area Baduy Luar, terlihat beberapa orang Baduy berpakaian putih yang hadir. Mereka terlihat lebih pendiam dan tidak banyak berinteraksi dengan pendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun