Libur Lebaran tahun ini pasti sudah ditunggu-tunggu!
Beberapa tahun lalu Lebaran masih bernuansa PPKM, namun sekarang tidak. Pandemi telah cukup terkendali dan semoga Anda sudah divaksin dan booster lengkap. Bepergian dan mudik boleh saja, usahakan tetap jaga diri agar tubuh tetap fit.
Bagi yang ingin memanfaatkan libur Lebaran bersama teman, keluarga, atau bahkan solo traveling, berwisata ke area Gunung Kidul - Yogyakarta bisa jadi pilihan. Terutama ke tempat-tempat unik eksotik yang tidak biasa.
Ada beberapa lokasi wisata di Gunung Kidul yang menurut saya perlu sedikit usaha untuk berkunjung karena jaraknya agak jauh dari pusat kota Yogyakarta dan di pelosok. Â Semoga keramaian tempat ini terkendali sehingga pengunjung bisa nikmat bersantai.
Penasaran apa saja? Ini dia ulasannya dari gunung, pantai, hingga tempat singgah untuk beristirahat!
1. Gunung Api Purba -- Ngelanggeran
Senang aktivitas mendaki? Menjelajah ke Gunung Api Purba bisa diagendakan. Lokasinya terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk sekitar satu jam berkendara dari pusat kota Yogyakarta (kurang lebih 28Km dari Stasiun Tugu pusat kota).
Gunung ini disebut purba karena menurut penelitian batuannya terbentuk sekitar 60-70 juta tahun lalu. Luar biasa eksotik seperti di Jurassic Park, bedanya ini alami bukan buatan seperti di film. Bentuk batuannya unik, besar-besar dan menjulang tinggi berwarna abu keputihan dengan semburat lumut/tumbuhan hijau yang menempel.
Area pegunungan cukup luas sekitar 48 hektar. Selain gunung, ada juga sebuah telaga (Embung Ngelanggeran) yang merupakan penampungan air hujan dan airnya digunakan untuk mengairi perkebundan di sekitarnya.
Menjelajah gunung hingga ke puncak diperlukan waktu sekitar 2jam. Kesan saya saat berkunjung mendaki di sini, tempat ini unik karena jalan pendakian yang tinggi, tapi sempit dan terjal. Bagi yang senang bertualang mungkin merasa tertantang. Saking sempitnya, jalur hanya cukup untuk satu orang naik maju satu-satu. Jangan lupa berfoto, karena jarang-jarang ada jalur pendakian sempit seperti ini. Seru!
Tip berkunjung ke Gunung Api Purba :Â pengunjung perlu menjaga perilaku agar tidak merugikan alam. Hindari buang sampah sembarangan. Area pegunungan beriklim panas sehingga jangan saltum dengan pakaian tebal atau jaket. Gunakan pakaian yang menyerap keringat, bawa topi, kamera, dan perbekalan air secukupnya. Selamat melihat pemandangan dari ketinggian dengan nuansa purba!
2. Pantai Jogan - Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus
Pantai di Yogyakarta memiliki pemandangan unik, agak berbeda dengan pantai di Nusa Tenggara seperti Bali yang berlekuk dan berpasir luas. Kalau menurut saya pribadi, pantai di sini terlihat lapang, lebih datar, dan umumnya dikelilingi batu-batu besar dengan nuansa warna hitam kecokelatan. Di bebatuan sering dijumpai alga cokelat atau lumut hijau. Tidak semua pantainya berpasir.
Lalu apa uniknya pantai Jogan? Keunikan pantai ini karena ada aliran air dari atas daratan yang turun ke pantai. Jika mau menikmati air pantai, Anda perlu turun terlebih dahulu. Dari posisi bawah tersebut, Anda akan melihat beberapa aliran air dari atas yang terkesan seperti air terjun.
Mau bersantai di atas, silahkan saja. Jika ingin menikmati dari atas, di sebelah kiri ada jalan jembatan rotan untuk menyusuri tebing batu. Lumayan menanjak dan bagi yang takut ketinggian mungkin agak deg-degan karena jalan tersebut tidak lebar dan hanya terbuat dari rotan sederhana. Pengunjung bisa menikmati keindahan pantai di area lebih tinggi pada titik berdiri yang telah disediakan untuk berfoto.
Tip berkunjung ke Pantai Jogan: Ingin bermain air? Anda bisa bersantai di area bawah. Hati-hati melangkah karena banyak batu tajam dan deburan ombak di pantai ini cukup keras. Pantai ini akan semakin menawan saat air tidak surut sehingga air terjunnya terlihat lebih eksotik dan dramatis. Have fun!
3. Pantai Watu Lumbung -- Desa Balong, Kecamatan GarisuboÂ
Ingin melihat pemandangan eksotik matahari terbenam? Pantai Watu Lumbung wajib dikunjungi! Anda bisa berkendara dengan mobil sekitar 30 menit dari Pantai Jogan. Kendaraan dapat parkir di parkiran atas yang berada di bukit.
Menuju pantai Watu Lumbung harus  jalan turun tangga sekitar 15 menit dari parkiran. Area kiri-kanan tangga adalah hutan berpepohonan tinggi. Sore hari adalah waktu yang menyenangkan berjalan kaki. Namun jika sudah malam, tidak ada penerangan. Anda disarankan sewa ojek. Tukang ojek di sini sudah biasa menangani wisatawan.
Kok sampai malam, ada apa? Â
Saat saya ke sini jam 5 sore, pada waktu ini air pantai masih agak surut. Pantainya tidak berpasir tapi memiliki hamparan bebatuan luas. Mulai dari bebatuan kecil, sedang, hingga besar menjulang seperti bukit atau tebing. Hati-hati berjalan jangan sampai jatuh tergelincir saat menginjak batu karena licin berlumut.
Cahaya matahari sore berwarna jingga kemerahan membuat hasil foto di hamparan bebatuan tersebut terasa seperti berada di planet lain. Indah eksotik tanpa filter!
Semakin malam menjelang pukul enam hingga tujuh, deburan ombak semakin keras. Anda bisa melihat momen matahari terbenam di antara bebatuan, dengan langit jingga merah keunguan. Jika beruntung mungkin bisa mendapatkan warna yang berbeda dari yang saya sebutkan. Benar-benar ajaib!
Tip berkunjung ke Pantai Watu Lumbung: pastikan ke sini tidak sendirian sebab kembali ke atas ketika sudah malam sangat gelap. Untuk ke tempat ojek (jangan lupa pesan saat di atas untuk jemput), Anda perlu jalan ke atas sekitar 5 menit. Jaga baterai telepon seluler agar masih ada sehingga bisa memanfaatkan senternya.Â
Letaknya pantai di pelosok membuat sinyal telepon seluler hampir tidak ada. Pastinya, tidak menyesal berada di sini sampai gelap. Enjoy the magical sunset moment!
4. Penginapan Drini Hills
Jika ingin menjelajah area Gunung Kidul sampai puas, disarankan menginap di sekitar agar tidak letih bolak-balik ke pusat kota Yogyakarta yang memakan waktu sekitar satu jam. Satu jam ini adalah waktu minimum dengan situasi jalan lancar. Apabila padat dan ramai maka perlu waktu lebih.
Terdapat penginapan yang terdiri dari pondok-pondok asri dengan jalan berundak, yaitu Drini Hills. Penginapan ini akan membuat Anda seperti tinggal di perbukitan eksotik. Berada di penginapan asri inipun terasa adem meski Gunung Kidul relatif bersuhu panas. Bepergian sendiri, dengan teman atau keluarga, penginapan Drini Hills bisa menjadi pilihan.
Drini Hills ini memiliki beragam pilihan tempat tidur, mulai dari : single bed, double bed, junior suite, hingga family suite. Luas kamar sekitar 24m2 yang menurut saya jika untuk tiga sampai empat orang masih terasa lapang alias tidak sempit sama sekali.
Ruang makan/restoran berada di bangunan utama berikut tempat Resepsionis dan kolam renang yang berlokasi di atas, sehingga bisa melihat pemandangan dari ketinggian sambil berenang. Menarik! Penginapan berkonsep bukit ini memiliki jalan panjang yang bertangga ke pondok-pondok kamar.
Semoga kedepannya bisa dilengkapi jalan halus untuk difabel, jalan koper, dan penutup kepala di sepanjang jalan bertangga. Waktu saya datang sedang hujan deras, cukup menantang untuk ke area Resepsionis dan masuk kamar. Secara umum, penginapan ini sungguh menyenangkan karena kamarnya luas, nyaman, dan komplek pondok yang hijau.
Akhir kata, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444H, mohon maaf lahir dan batin.
Semoga libur Lebaran tahun ini menjadi liburan yang penuh kesan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H