Senang membaca dan menulis membuat saya tak sengaja mampir ke halaman artikel Kompasiana saat browsing di sebuah situs media berita. Ketidak sengajaan itu ternyata membawa banyak berkah!
Saya yang tadinya hanya seorang penulis lepas, bersama Kompasiana diberi kesempatan berkarya lebih luas untuk masyarakat. Hingga kini, tulisan saya tidak hanya dalam rupa blog dan artikel saja, namun saya turut mengembangkan hinga menerbitkan beberapa buku novel fiksi; tak terkecuali bikin buku bersama komunitas film (KOMIK) Kompasiana. Sungguh perjalanan yang tak terduga...
Kesempatan menarik apa yang saya dapat dalam perjalanan manis bersama Kompasiana? Simak penuturan saya berikut ini!
Semoga dapat memberi semangat kepada penulis baru dan penulis senior yang sudah malang-melintang di Kompasiana untuk terus semangat menulis dan berbagi hal positif pada pembaca.
 1. Mendapat Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi
Akhir Desember 2017 saya bergabung di Kompasiana. Boleh dibilang, mulai aktif sebagai penulis adalah di tahun 2018. Selama 2018-2020 (sebelum pandemi), banyak sekali acara ‘kopdar’ (kopi darat), pelatihan jurnalistik dan fotografi dari penulis/wartawan Kompasiana dan Kompas. Pengetahuan tersebut sangat bermanfaat, terutama bagi saya yang kuliah non-jurnalistik.
Saya ingat, pernah mendapat pelatihan jurnalistik bersama mas Isjet, dan pelatihan fotografi bersama Arbain Rambey, fotografer senior Kompas. Pelatihan yang sungguh berguna dalam menyajikan informasi padat dan jelas sesuai standard media.Â
Penulis dihimbau cermat mengambil foto dan cerdas memilih gambar pendukung artikel. Dari kamera/telepon genggam, manfaatkan sumber daya yang dipunya. Gambar menarik, tidak menyalahi hak cipta, ukuran pixel, dan komposisi baik (tidak buram/miring/ objek tidak tumpang tindih).
Bagi saya yang belum pernah belajar jurnalistik dan fotografi, saya bersyukur bisa belajar dari praktisi ternama bersama Kompasiana.
2. Menggali Potensi Membuat Aneka Tulisan dan Topik