Selain itu, buku kumpulan cerpen cenderung tidak terlalu tebal sehingga harganya relatif terjangkau. Pembaca tak perlu mengeluarkan energi banyak untuk baca berkepanjangan. Plus beli satu buku sudah mendapatkan aneka ragam cerita seru. Praktis dan hemat!Â
4. Memberi Banyak Inspirasi & Rasa
Dalam satu buku namun terdiri dari banyak cerita ternyata membuat pembaca tidak bosan. Di setiap cerita pasti menyuguhkan berbagai emosi, inspirasi, dan rasa yang menggugah. Pembaca menjadi terhanyut mencicipi halaman demi halaman hingga waktu berlalu tanpa terasa.
Hasilnya, pembaca tidak lelah tapi malah bahagia dengan kisah-kisah dalam buku. Saya sebagai penulis turut bahagia apabila melihat pembaca saya puas. Itu tandanya, pesan yang saya tulis tersampaikan dengan baik. Komunikasi yang dilakukan penulis melalui buku berhasil terjadi dua arah dengan mantap.
5. Membuat Ketagihan Serial Berikutnya!
Cerita pendek relatif lebih singkat dari novel dan lebih mudah dibaca. Hal ini membuat rekan-rekan pembaca meminta saya membuat buku kumpulan cerpen berikutnya.
Saya cukup terkejut dengan respon tersebut. Ini adalah respon positif yang memperlihatkan sebenarnya budaya gemar membaca sungguh bisa ditumbuhkan selama ada sinergi antara penulis dan pembaca.
Penulis tidak hanya menulis bagi dirinya sendiri. Karya tulis seorang penulis adalah untuk dinikmati orang lain. Maka sudah semestinya kita turut mendengarkan respon pembaca meski melalui masukan dari mereka kita tetap berkreasi sesuai ciri khas dari tiap penulis.
Selanjutnya, saya ingin berbagi mengenai buku kumpulan cerpen yang saya tulis selama pandemi 2020-2021. Saya bersyukur pandemi tidak menyurutkan kreativitas. Tapi saya malah bertemu dengan rekan-rekan penulis yang membawa saya menerbitkan buku-buku kumpulan cerpen. Dalam dua tahun menerbitkan tiga buku dengan cara koordinasi virtual, saya tidak pernah menyangka sama sekali! Mudah-mudahan bisa menginspirasi.
1. Kumpulan Cerpen #dirumahaja
Buku ini berisi 12 cerpen karya 12 penulis bertema kehidupan di rumah saat pandemi. Selain berkreasi bersama, buku ini adalah bentuk bantuan penulis kepada korban Covid-19. Seluruh hasil penjualan buku telah disumbangkan ke Yayasan Melanie Subono untuk penderita Covid-19 di tahun 2020. Berkreasi dan berdonasi, why not!
Cerpen saya berjudul "Ketika Kau Tidur". Rumah ternyata menyimpan banyak cerita: fenomena WFH (work from home), kasus mangkir dari pekerjaan, perselingkuhan dalam rumah tangga, terpapar Covid, hingga seseorang yang akhirnya menemukan potensi diri yang lama terlupakan.