Asto turut mengemukakan penyebab utama perdagangan orang di wilayah ini adalah rendahnya pendidikan, kemiskinan, serta terbatasnya informasi mengenai buruh migran. Warga lokal juga kurang memahami risiko yang dapat terjadi dari profesi buruh  migran tersebut.
"Warga sering terburu-buru daftar bila ada kesempatan jadi buruh migran. Mereka beranggapan peluang itu dapat memberikan nasib baik. Sayangnya, mereka malah terjebak dalam aktivitas perdagangan manusia," papar Asto lagi.
Saat ini, sekitar 60 relawan muda berusia 20-40 tahun dari Sumba maupun luar Sumba sudah bergabung dalam komunitas JRUK Sumba. Asto juga mengemukakan bahwa penyuluhan dan kegiatan JRUK Sumba merupakan panggilan kemanusiaan yang dilakukan konsisten bagi masyarakat yang kurang mampu.
Bersama donatur, Asto turut mendirikan "Rumah Baca". Hingga kini, JRUK Sumba sudah merintis 10 Taman Baca Masyarakat yang tersebar di empat kabupaten Sumba. Kegiatan edukasi membaca, menulis, berhitung untuk usia SD dan PAUD dilakukan sebagai upaya mengentaskan kemiskinan serta buta aksara.
Komunitas JRUK Sumba bersama para mitra juga memberi perhatian pada masalah kesehatan. Pada bulan Juli 2019 yang lalu, bekerjasama dengan donatur dari Jakarta telah melakukan kegiatan perawatan kesehatan gigi dan mulut bagi warga setempat. Asto berharap kegiatan perawatan kesehatan seperti ini dapat rutin dilakukan bersama mitra-mitra yang berminat dan peduli pada masyarakat Sumba.
Jika seorang Ronaldus Asto bisa melakukan hal mulia bagi masyarakat dengan segala keterbatasan di daerahnya, apalagi Anda yang hidup di perkotaan. Uluran tangan Anda bagi masyarakat Sumba sangat dinantikan. Anda bisa berbagi secara pribadi maupun bermitra dengan komunitas seperti JRUK Sumba untuk berpartisipasi memajukan saudara-saudari kita yang masih tertinggal.
Akhir kata, memberi adalah salah satu bentuk rasa syukur atas rahmat dari Yang Maha Esa. No one has ever become poor by giving!Â
Narasumber: Ronaldus Asto Dadut, S.KM (@ronald.asto)
Fotografer:Â Jeffrey Sukardi, Dok. Ronaldus Asto & JRUK Sumba
JRUK Sumba dapat diakses melalui Instagram: @JRUK.Sumba dan @ronald.asto
Artikel lain, foto, dan video perjalanan Sumba dan Rote karya penulis dapat dilihat pada link di bawah ini:
https://www.thejakartapost.com/travel/2019/08/12/the-unforgettable-rote-island.html
https://www.thejakartapost.com/travel/2019/07/03/east-sumba-and-its-unforgettable-beauty.html