Indonesia bagian timur wajib dicoba bagi penggemar jalan-jalan dan fotografi. Saya beruntung bisa berkunjung ke kota Waingapu, Sumba Timur pada akhir bulan Mei yang lalu. Tentunya, saya ingin berbagi pengalaman seru tak terlupakan ini kepada Anda.
Bertualang keKontur daratan berbukit, hamparan savana, dan air terjun merupakan objek elok yang membuat wilayah Sumba Timur spesial dan ingin dikunjungi berulang kali.Â
Saya pribadi sangat terkesan dengan destinasi ini dan tak menyesal menempuh perjalanan jauh dari Jakarta ke Waingapu yang memakan waktu terbang sekitar 6 jam.
Pada bulan Mei-Juli, Sumba memiliki pemandangan unik di mana padang savana berwarna gradasi hijau kuning keemasan dengan iklim panas berangin. Bulan Agustus-September, pemandangan daratan akan berubah menjadi kecokelatan sebab memasuki musim kering.
Perjalanan Ke Savana
Pagi hari dari kota Waingapu tempat menginap, mengunjungi savanna Puru Kambera membutuhkan waktu sekitar 1.5 jam berkendara. Saya memakai jasa pemandu lokal untuk menjelajah Sumba Timur.Â
Pemesanan bisa dilakukan secara online dan banyak agen perjalanan di sini juga memiliki Instagram berisi foto-foto destinasi cantik untuk mempermudah komunikasi dengan wisatawan.
Kendaraan melaju dari pusat kota Waingapu ke daerah Kanatang. Perjalanan relatif lancar dan tidak ada macet di tempat ini. Harap berhati-hati saat berkendara sebab hewan-hewan seperti kerbau, kuda, kambing, dan babi hidup bebas di hutan hingga ke jalan umum.
Memasuki kawasan savana, saya benar-benar terpukau dengan hamparan hijau kuning keemasan yang berada di kiri dan kanan jalan. Spektakuler! Di penghujung savanna terlihat laut biru yang membingkai. Uniknya, tidak terdengar deburan ombak dari laut ini. Suasananya sungguh tenang.
Saya dan rekan-rekan seperjalanan menghentikan mobil di sisi jalan untuk mengambil gambar tempat ini. Di luar mobil, duduk diam menghirup udara segar membuat hati terasa damai.Â
Terlebih bagi Anda yang tinggal di perkotaan, tempat ini jauh dari hiruk-pikuk. Sangat direkomendasikan apabila sedang mencari tempat liburan yang hening tapi indah memesona.
Penasaran bagaimana indahnya berada di Puru Kambera? Simak video di YouTube berikut ini, jangan lupa nyalakan musiknya ya. Enjoy!
Bertualang ke Air Terjun
Selain savana, di daerah ini turut terdapat air terjun. 30 menit berkendara dari Puru Kambera, Anda akan menjumpai daerah Wisata Air Terjun Tanggedu. Destinasi air terjun merupakan wisata petualangan.Â
Dari pintu masuk, pengunjung harus trekking sekitar 1 jam di antara perbukitan, hutan, dan savanna yang memanjakan mata. Tidak ada transportasi, hanya jalan setapak dan alam liar.
Air Terjun Tanggedu terletak di hutan perbukitan di mana pengunjung harus berjalan kaki melalui rumah-rumah penduduk, melewati jalan berbatu, dan naik turun bukit.Â
Beberapa kali harus menyeberang sungai dan jalan sempit. Cuaca cukup panas dan kaki terasa pegal. Disarankan untuk memakai topi, jaket tipis, sepatu nyaman, dan membawa minum atau bekal untuk di perjalanan.
Ketika sudah sampai di tujuan rasa lelahnya hilang karena menyaksikan pesona air terjun yang megah dan berlapis-lapis. Sulit diungkapkan dengan kata-kata karena bagi saya keindahannya teramat-sangat.
Bebatuan di kiri kanan air terjun licin karena airnya mengandung kapur. Harap berhati-hati bila ingin berkeliling di objek wisata ini agar tidak terpeleset. Saat saya datang ke sini, beberapa penduduk lokal sedang berenang karena airnya dingin dan jernih. Saya sendiri turut menikmati pemandangan dan bermain air.
Di area air terjun tidak ada penerangan. Harap berjalan kembali ke pintu masuk sebelum petang. Ingat, perjalan membutuhkan waktu sekitar 1 jam melewati hutan dan melintasi perbukitan. Bagi saya pribadi, perjalanan ke sini sangat menantang. Benar-benar momen untuk menikmati alam raya Indonesia yang luar biasa.
Perjalanan pulang dari Tanggedu ke kota Waingapu akan melalui savana Puru Kambera lagi. Berhenti sebentar saat sore untuk menyaksikan matahari tenggelam di savana. Pemandangannya sangat sensasional dengan rona langit jingga, biru keunguan seperti di negeri dongeng. Jangan lupa abadikan momen senja ini untuk menutup hari.
So penggemar jalan-jalan, semakin cinta dong pada Indonesia? Selamat bertualang!
Artikel Sumba lainnya milik penulis telah dimuat dalam bahasa Inggris di The Jakarta Post, East Sumba and Its Unforgettable Beauty. Simak ulasan perjalanan seru lainnya di Instagram penulis @ayuliqui.
Penulis, Photo Artikel: Ayu Saptarika
YouTube Channel:Â Ayu Saptarika Liqui
Blog Photographer, Videographer, Editor:Â Jeffrey Sukardi (@Jeffsukardi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H