Bukan sebuah mahakarya apabila tidak diciptakan dengan seksama dan teliti. Terlebih bila ingin langgeng hingga melintasi abad, pastinya butuh komitmen untuk mencipta produk yang bermanfaat, berkualitas, dan bernilai tinggi. Louis Vuitton adalah salah satu tokoh yang melakukannya dengan gigih.
Lahir di Jura-Perancis Timur pada tahun 1821, Louis Vuitton tidak berasal dari keluarga kaya. Ayahnya hanyalah seorang petani dan ibunya adalah seorang pengrajin topi. Ibunya pun meninggal ketika ia masih berusia sekitar 10 tahun.
Vuitton muda yang kurang nyaman dengan kehidupan bersama orang tua baru, pada tahun 1835 memutuskan pergi dari rumah untuk mengadu nasib di Paris.Â
Dalam perjalanan panjangnya, ia rela susah payah melakukan pekerjaan apapun demi menafkahi hidup. Ia tiba di Paris tahun 1837. Pada saat itu Paris tengah diwarnai kemiskinan merajalela dengan pengangguran di mana-mana.
Meninggalkan tempat kerjanya, tahun 1854 Louis Vuitton mendirikan workshop sendiri khusus peti packing pakaian. Ia merancang peti kemas dengan bentuk persegi panjang bertutup rata sehingga mudah ditumpuk saat diperjalanan. Tidak seperti peti lainnya yang ketika itu masih bertutup lengkung.
Peti kemas rancangannya juga memiliki fitur lebih baik. Mulai dari memiliki corak, logo monogram berinisial LV, hingga dilengkapi kunci. Tahun 1958 terciptalah peti berbahan canvas abu-abu Trianon yang menarik perhatian banyak orang.
Setelah lebih dari 160 tahun hadir melayani klien di berbagai belahan dunia, kini dengan bangga Louis Vuitton menghadirkan pameran bertajuk "Time Capsule" di Senayan City, Jakarta - Indonesia. Pameran ini akan membawa pengunjung menikmati lini masa visual yang menjadi momen penting dari kehidupan Louis Vuitton.
Brand yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 1995 ini menekankan empat poin penting dalam pameran, yaitu: The Key to The Codes, Journeys Around The World, Elegance in Motion, dan Icons of The House.
Harus saya akui, keterampilan dan kelihaian sang Madame dalam membuat tas dengan tangannya sangat luar biasa. Rapi, tepat, dan tidak miring-miring! Perlu latihan bertahun-tahun agar bisa melakukannya. C'est parfait!
Pertama "The Key to The Codes", pengunjung dapat melihat bagaimana sang perancang berhasil memperkenalkan peti kemas untuk mengepak pakaian. Dimulai dari detail komponen metal yang melindungi tiap sudut peti, material kanvas dan kulit dengan ketahanan tinggi, corak dekoratif, dan malletage yaitu lapisan garis-garis pembatas agar isi peti tetap pada posisinya.
Selanjutnya di "Journeys Around The World", menampilkan solusi-solusi yang dibuat Louis Vuitton dalam mengembangkan desain peti kemas yang mudah diangkut kendaraan bermotor. Ia juga menciptakan koper dan aksesoris bermaterial ringan supaya fleksibel dan bermuatan optimum untuk berkeliling dunia.Â
Di bagian "Elegance in Motion" menyuguhkan bagaimana sang perancang mengembangkan seni mengepak ke arah produk lifestyle. Pengunjung dapat melihat kotak penyimpanan kosmetik, perhiasan, kotak bunga, kotak minuman beralkohol dan akesoris lainnya. Pembuatan tas juga dimulai pada masa ini karena permintaan spesifik klien.
Sebagai atraksi penutup, pengunjung akan masuk dalam ruang display kreatif yang menampilkan peti kemas Louis Vuitton berhias gambar digital bergerak yang penuh cerita. Bersiaplah tersihir dengan pertujukan visual yang super sensasional!
Oiya, setelah dari ruangan ini jangan pulang dulu sebab pengunjung akan diberikan souvenir berupa kartu pos bergambar LV yang dapat dijadikan koleksi cantik.
Pameran apik ini tidak dipungut biaya dan terbuka untuk umum mulai tanggal 23 Oktober -- 11 November 2018, pukul 10.00-22.00, di Senayan City, Jakarta Selatan. Pula kunjungi pop-up store untuk melihat rangkaian produk LV terkini yang sedang dipasarkan.