Mohon tunggu...
Ayu Saptarika
Ayu Saptarika Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

For writing inquiries DM my Instagram @ayuliqui. Book sell at Kinokuniya Grand Indonesia. E-book '3 ON 3' at Lontara Apps.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati Keindahan Hutan Bakau di Taman Wisata Alam Angke Kapuk

22 Juni 2018   16:17 Diperbarui: 23 Juni 2018   02:44 3607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari Menjelajah di Hutan Bakau! Sumber: Dok. Pribadi

Bukan hal yang mustahil untuk menikmati taman hijau berudara segar di Jakarta! Meskipun ibukota negara dipenuhi bangunan pencakar langit dan lalulintas padat, di bagian utara masih terdapat Taman Wisata Alam Angke Kapuk yang asri dan sejuk. Taman yang berada wilayah Pantai Indah Kapuk, Penjaringan ini merupakan area hutan Bakau (Mangrove) seluas 99.82 hektar.

Tidak hanya menyuguhkan area pepohonan untuk dijelajahi sambil berfoto cantik, taman bakau ini juga bermanfaat untuk melindungi garis pantai kota Jakarta dari abrasi (pengikisan) air laut. Tersedia pula aneka fasilitas menarik untuk memeriahkan sesi piknik bersama teman atau keluarga. Fauna yang habitat alaminya di hutan ini pun turut dilestarikan, seperti : kera, biawak, burung-burung, kepiting, ikan, dan lainnya.

Ada tiga kawasan konservasi bakau di wilayah pesisir utara Jakarta, yaitu Suaka Margasatwa Muara Angke yang khusus untuk aktivitas penelitian, Kawasan Ekowisata Mangrove Education Center yang dikelola oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta, dan yang akan saya bahas di sini adalah Taman Wisata Alam Angke Kapuk yang terletak di belakang Tzu Chi Center.

Mari Menjelajah di Hutan Bakau! Sumber: Dok. Pribadi
Mari Menjelajah di Hutan Bakau! Sumber: Dok. Pribadi
Sekilas mengenai tanaman bakau, tumbuhan ini merupakan family Rhizoporaceae. Tumbuhan bakau dapat berbunga dan memiliki ciri akar tunjang yang besar, tinggi, dan berkayu. Umumnya bakau hidup di iklim tropis atau subtropis. Lebih dari sepuluh spesies bakau dapat dijumpai di taman ini. Beberapa diantaranya seperti Bakau Besar (Rhizophora Mucronata Lam), Bakau Merah/Slindur (Rhizophoraa sylosa), Tancang (Bruguiera gymnorrhiza), dan Api-Api (Avicennia alba). 

Sudah siap berkeliling hutan bakau? Pastikan Anda memakai sepatu yang nyaman sebab area taman sangat luas. Let's Go!
Mulai berjalan masuk taman, pertama-tama Anda akan melewati pos pemeriksaan tiket dan tas terlebih dahulu. Di sini, membawa makanan, minuman, dan kamera tidak diperbolehkan. Berfoto hanya diperkenankan memakai kamera smartphone. Tersedia harga tiket khusus bila Anda mau membawa kamera profesional.

Jangan khawatir bila haus dan lapar, tak jauh dari pintu masuk Anda akan menjumpai kantin dan restoran. Silahkan mampir untuk mengisi perut sebelum berkeliling atau beristirahat setelah lelah berjalan jauh. Jangan lupa buang sampah pada tempatnya untuk mendukung kebersihan taman.

Secara umum beragam aktivitas yang bisa dilakukan di sini, seperti : berkeliling lokasi penanaman bibit bakau, jalan-jalan di area pengamatan burung, wisata air keliling taman dengan perahu, bersantai di taman bermain anak-anak, dan bersepeda di jalur khusus untuk keliling area. Bila ingin menikmati tempat ini lebih lama, tersedia pondok kemah (camping ground) dan vila yang dapat disewa.

Setelah melewati restoran, Anda dapat terus berjalan mengikuti papan penunjuk arah untuk memulai petualangan. Jika belok kanan maka Anda akan dibawa berkeliling ke area penanaman bibit bakau. Bila memilih untuk ke kiri, maka Anda akan di bawa ke area pengamatan burung dengan track yang cukup panjang hingga berakhir kembali ke area restoran dekat pintu keluar.

Saran saya, berjalanlah ke kanan terlebih dahulu menuju lokasi penanaman bibit bakau karena track nya tidak terlalu panjang. Harap berhati-hati saat menjelajah di lokasi ini sebab masih banyak jalan tanah setapak sehingga harus bergantian dengan pengunjung lain yang jalan berlawanan arah. Penanaman bibit bakau di tempat ini turut didukung banyak instansi seperti sekolah, universitas, dan berbagai perusahaan demi melestarikan lingkungan alam kota Jakarta.  Anda pun bisa ikut berpartisipasi menanamnya sebagai bentuk rasa peduli untuk mewujudkan kota Jakarta yang asri.

Penulis di Area Penanaman Bibit Bakau. Sumber: Dok. Pribadi
Penulis di Area Penanaman Bibit Bakau. Sumber: Dok. Pribadi
Selesai dari lokasi penanaman bibit bakau, lanjutkan berkeliling ke area pengamatan burung. Di sini, jalanan untuk pengunjung sudah terbuat dari kayu dan bambu yang dieratkan rapi sehingga tak perlu takut alas kaki kotor terkena tanah. Di sepanjang area ini juga tersedia tempat duduk untuk menikmati kehijauan sambil mendengarkan kicauan burung. Jangan lupa berfoto!

Teruslah melangkah mengikuti alur yang dibuat pengelola taman. Jalannya panjang namun pemandangannya sangat memikat. Melalui track ini, Anda akan diarahakan hingga menyusuri perairan tempat wisata air. Selanjutnya, Anda akan melalui jembatan sambil menyaksikan cakrawala kota Jakarta, menelusuri pondok kemah, hingga akhirnya keluar lagi dekat restoran.

Pemandangan Kota Jakarta dari Taman. Sumber: Dok. Pribadi
Pemandangan Kota Jakarta dari Taman. Sumber: Dok. Pribadi
Bagi saya pribadi, saya merasa tidak seperti di Jakarta saat berkeliling di taman ini. Persepsi Jakarta sebagai kota metropolitan yang penuh gedung beton, macet, polusi, hingga masyarakat sibuk mengejar target pekerjaan terasa sirna. Taman seperti ini hendaknya terus dijaga dan dilestarikan sebagai tempat rekreasi untuk menyeimbangkan kehidupan masyarakat kota yang sibuk dan tentunya untuk pasokan udara segar.

Teringat dulu ketika orang tua bekerja di Tarakan-Kalimantan Utara, hutan bakau adalah tempat favorit keluarga untuk rekreasi. Bedanya, di sana saya dapat melihat monyet bekantan langka yang menjadi ikon Dunia Fantasi yang memang habitanya di hutan Mangrove. Selain itu, kepiting yang hidup di sana berwarna merah, oranye, dan biru elektrik. Namun demikian, baik di Tarakan maupun Jakarta bagi saya keduanya tetap sama-sama penuh kesan.

Penulis Saat Berkeliling di Hutan Bakau. Sumber: Dok. Pribadi
Penulis Saat Berkeliling di Hutan Bakau. Sumber: Dok. Pribadi
Jangan lewatkan pengalaman yang luar biasa ini, Jakarta masih memiliki surga hijau yang indah. Bila Anda ingin menikmasi suasana sejuk, datanglah saat pagi atau sore hari sebab tempat ini buka dari pukul 07.00-18.00. Jika ingin bersantai hingga petang, bawalah pelembab (lotion) anti serangga. Bagi yang tinggal di daerah Jakarta, bepergian ke sini mudah sebab banyak transportasi umum melalui wilayah ini termasuk TransJakarta. Bila tinggal di daerah Tangerang, Anda bisa melalui Tol Jakarta-Serpong dan Jakarta Outer Ring Road menuju Pantai Indah Kapuk yang ditempuh kurang lebih 30-40 menit saja.

So, masukan Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini ke dalam travel bucket list Anda ketika keliling ibukota. Selamat jalan-jalan!


Tugu Monas di Jakarte cuma ade satu,
Seperti satu cinte pade si nyak dari si babe,
Dirgahayu kota Jakarte yang ke-491,
Mau enjoy Jakarte, nyok kite mampir ke Taman Wisata Alam Angke!

Catatan:
Taman Wisata Alam Angke Kapuk
Jl. Garden House RT.8/RW.1 Kamal Muara Penjaringan, RT.8/RW.1,
Kamal Muara, Penjaringan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14470
Instagram : @twa_angkekapuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun