Menciptakan konten pemasaran kepada milenial untuk produk branded maupun brand baru tentunya butuh kejelian. "Konten adalah audiens Anda, maka kenalilah mereka dengan baik agar mampu menarik perhatian. Terkadang kita harus berinvestasi untuk membangun audiens agar mendapatkan relasi yang kuat terhadap suatu brand," kata Aurora L. Chandra, pendiri & CEO Famous.ID Network.
Pendiri Famous.ID ini juga berpendapat bahwa penggunaan KOL (Key Opinion Leader) memberikan pengaruh yang cukup signifikan kepada suatu produk/ jasa melalui aktivitas digital.Â
Para tokoh pemimpin opini (misal : Youtuber,Facebooker, atau tokoh masyarakat lainnya yang aktif memakai sosial media) dapat 'mengubah' hal kecil menjadi topik hangat yang dibicarakan publik hingga memungkinkan muncul nama produk/ jasa yang mendukung diskusi tersebut,
Sederhananya, konten yang dibuat pemasar hendaknya harus bisa menarik perhatian, ada unsur emosi di dalamnya, membangun rasa penasaran audiens, dan tidak menghabiskan waktu audiens tanpa manfaat.
Beralih ke brand yang sudah eksis di pasar global. Bagi Anda para pelari pastinya tidak asing dengan merek Nike. Brand yang sukses dengan event fenomenal Bajak Jakarta 21K di tahun 2015 ini memiliki cara pandang unik dalam memenangkan target pasar sepatu olah raga sekaligus life style.
Membangun brand yang tampil sebagai sumber inspirasi bagi konsumen membutuhkan strategi jitu. Untuk mewujudkanya maka sebuah brand hendaknya memiliki desain produk serta manfaat berbeda dan standout di antara merek kompetitornya (distinctive), membuat user menjadi spesial saat memakainya (authentic), dan brand tersebut harus terhubung dalam kehidupan konsumen (connected).
Lantas, poin penting apalagi yang harus diketahui pemasar untuk memikat hati para milenial selain memahami karakter, kebutuhan, dan kesukaan mereka? "Sebuah brandharus memiliki aksi yang nyata. Para pemasar masa kini tidak cukup bila hanya melakukan aktivitas jualan yang mencari untung belaka," ujar Eka Sugiarto, Head of Media Unilever Indonesia and SEAA.