Proses pengelolaan kesanÂ
Proses pengelolaan kesan merujuk pada upaya yang dilakukan oleh individu untuk mengontrol atau memanipulasi cara orang lain memandang dan mengevaluasi diri mereka. Proses ini melibatkan berbagai strategi yang digunakan individu untuk menciptakan citra yang diinginkan atau mempengaruhi persepsi orang lain tentang kepribadian, keterampilan, dan kompetensi mereka. Kita sudah mengetahui orang lain menilai kita berdasarkan petunjuk-petunjuk yang kita berikan, dan dari penilaian itu mereka memperlakukan kita.
Proses pengelolaan kesan itu bertahap,
- Panggung : Kenalkanlah dirimu bersama barang-barang mewahmu, maka kamu akan di anggap orang kaya, postinglah setiap kebaikanmu seperti memberi sedekah dan tambahkan dengan caption seperti : memposting sedekah bukan untuk pamer, tetapi untuk memberitahu apa itu makna bersyukur, maka kamu akan di anggap orang baik pemberi rizki.
- Penampilan : Berpakaian rapih, ber merk, dan membawa tas mahal, kesan pertama yang di ungkapkan oleh sekitar adalah bahwa kamu sudah mapan, memakai pakaian kusut ke sebuah toko branded, orang toko tersebut bisa saja mengira bahwa kamu hanya ingin menumpang toilet aau semacamnya
- Gaya bertingkah laku : menunjukkan cara kita berjalan, duduk, berbicara, memandang, dan sebagainya. Berbicaralah dengan teratur dengan tempo yang agak lambat, berjalan tegap, dan memandang orang dengan tajam.hal ini akan memberikan kesan bahwa anda orang yang berkharisma.
Berikut adalah teknik yang digunakan untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Â
5. Pengaruh Persepsi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal
Pengaruh persepsi interpersonal pada komunikasi interpersonal itu penting dan penting juga bagi individu untuk menyadari peran penting dari persepsi dalam komunikasi interpersonal dan bagaimana persepsi dapat memengaruhi interaksi mereka dengan orang lain. Dengan memperhatikan dan memahami perbedaan persepsi, individu dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif dan membangun hubungan yang sehat dan bermakna. Dan komunikasi interpersonal dapat mengurangi kesalahpahaman.
Â
Saya Aysah Aurellia Rosspertiwi,
NPM 22010400151,
Mahasiswa Ilmu Komunikasi,Â