Mohon tunggu...
Ayu Rahmawati
Ayu Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Hubungan Internasional UMY

isu politik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dasar Logika, dalam Pandangan Islam, Bagaimana Menyikapinya?

17 Januari 2024   19:30 Diperbarui: 17 Januari 2024   22:28 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/2zgQulusU

Dalam bahasa Arab, logika disebut dengan mantiq atau ilmu berpikir dan berucap, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kaidah berpikir yang benar, melalui penggunaan bahasa. 

Ilmu logika yang masuk dalam keilmuan Islam adalah ilmu fikih, ilmu kalam, Tasawwuf, dan etika. Hal ini tidak lepas dari peran ulama yang berlatar mutakallimin atau teologi yang masih menggunakan logika untuk pengembangan argumentasi rasionalnya yang membantu membela dan menegakkan landasan keagamaan dalam perdebatan dengan pandangan teologi yang berbeda dari internal umat Islam, kaum filosuf, dan perdebatan dengan teolog dari agama lain.

Ilmu Logika itu sendiri pernah ditolak Oleh para ahli bahasa arab dan sebagian ulama muslim, karena menurut mereka ilmu logika ini berasal dari tradisi Yunani sehingga lebih cocok bagi orang berbahasa Yunani, seperti yang diketahui bahwa kaidah bahasa arab berbeda dengan kaidah bahasa Yunani. Salah satu alasan lainnya adalah dari Muhammad bin Idris al-Syafi'i yang kurang setuju karena menurutnya penggunaan mantiq/logika untuk kajian agama dapat menyesatkan para pengkaji agama. Namun pada dasarnya adanya logika ini mampu mewarnai keilmuan di dunia Islam.

Perlunya pemahaman dan pemikiran yang kritis untuk menggunakan ilmu logika dalam agama salah satunya pada keagamaan islam, karena apabila kita tidak berhati-hati dalam penggunaan suatu ilmu terutama dasar logika akan menyebabkan adanya kesalahpahaman hingga berujung menyesatkan. Seperti yang kita ketahui bahwa dasar logika lebih mengutamakan pemikiran secara rasional, dalam hal ini suatu penyataan tersebut faktanya bisa dikatakan benar namun bisa juga penyataan itu kurang tepat, mengingat bahwa pola pikir dan pemahaman setiap orang itu berbeda-beda. Maka dari itu kita harus cerdas dalam memahami suatu pernyataan yang berdasarkan ilmu logika atau dasar logika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun