Demikian pula dengan pola asuh perfeksionis (standar tinggi) dari orang tua, tidak jarang dianggap memberi tekanan bagi kejiwaan anak. Hal ini masih ditambah dengan trauma akibat kasus perceraian orang tua, dan sebagainya.
Kurangnya kemandirian emosionalÂ
Tidak semua orang dapat mengelola emosinya. Seseorang yang mandiri secara emosional, bisa merasa aman dan bahagia bukan karena sikap dari orang lain yang memuji atau mengakui keberhasilannya.Â
Kekuatan ini berasal dari dalam dirinya dan membuatnya mampu bertahan saat mendapat kritikan sekalipun.
Kurang memiliki dukungan sosialÂ
Sebagian orang enggan membaur dalam lingkungan sosial atau komunitas karena berbagai alasan. Namun jika kurangnya dukungan sosial ini berlangsung lama, dapat mendorong kerentanan psikologi dan memicu stres. Setidaknya luangkan waktu sepekan sekali untuk bertemu anggota keluarga lainnya atau teman. Ngopi santai sambil ngobrol ringan sangat dibutuhkan oleh jiwa Anda.
Lingkungan yang tidak stabilÂ
Merupakan faktor eksternal namun cukup signifikan terhadap stres dan kerentanan psikologi. Bisa berupa situasi tidak pasti seperti perang, konflik berkepanjangan, ataupun kemiskinan yang meluas.
Setiap orang membutuhkan rasa aman. Mereka berusaha mencapainya dan merasa stres jika ini belum terpenuhi.
Faktor lainnya yang ikut menyebabkan kerentanan psikologi adalah kehilangan orang yang dicintai, media sosial, bullying, kehamilan dan setelah persalinan, serta penyakit yang diderita.
Contoh kasus kerentanan psikologiÂ
Pola asuh: