Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Kafe dan Pohon Ajaib di Dekatnya

9 Juli 2024   16:11 Diperbarui: 10 Juli 2024   00:37 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang percaya rumor itu?

Kamu berada di zaman memesan seporsi makanan, lalu membayarnya dengan menghadapkan ponselmu ke selembar kertas terpajang di meja, atau hanya ditempel di dinding. 

Kamu tidak harus membawa sejumlah uang, sebab ketika kamu menempatkannya dalam dompet, bisa saja uang itu justru menjadi milik orang lain. Dompet itu terjatuh tanpa sengaja, atau tertinggal dalam angkutan umum.

Tetapi, desas-desus tentang pohon ajaib yang bisa memberimu uang untuk biaya kuliah, atau untuk membayar tagihan rumah sakit saat ibumu dirawat, semakin santer saja terdengar. 

Diam-diam kamu pun menyelidiki ikhwal pohon tersebut. 

Kamu sangat penasaran, dan berkali-kali datang di jam yang berbeda untuk menemukan sekedar bukti. Mulai dari mengamati dari dalam ruang kafe, bertanya kepada pelayan, sampai googling dengan beberapa kata kunci.

Kamu bersikap tak peduli, ketika pengunjung yang mendengar pertanyaanmu memasang wajah heran sekaligus tak percaya. Masih ada orang yang memikirkan adanya pohon ajaib di zaman serba online sekarang ini. 

Sebenarnya kamu bukannya lupa, sedang berada di dunia nyata. Kamu juga masih ingat bahwa pohon ajaib hanya ada dalam cerita dongeng anak-anak. Justru di situlah masalahnya!

Kamu sama sekali tidak memercayai, dan sebatas ingin membuktikan bahwa manajemen kafe sedang berusaha membranding dirinya dengan rumor tersebut.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun