Jean yang malang, terisak di hadapan lelaki yang menatapnya tanpa ekspresi. Dia baru saja mengatakan hal-hal yang tidak pernah dibayangkan istri koki restoran itu.
Cukup terlambat untuk mengakhiri hubungan gelap itu, setelah waktu dua tahun di antara keduanya diisi oleh kemesraan tanpa batas. Bahkan ketika Alec menerima ajakan kencan Jean pertama kalinya di sebuah kafe di pusat perbelanjaan.
*
Belasan tahun yang lalu Alec dan Jean berada dalam kampus yang sama, namun hubungan keduanya tidak terlalu dekat. Jean kemudian menikah dengan Paul, sementara Alec menerima tawaran bekerja sebagai konsultan sebuah perusahaan asing.
Alec memiliki masalah di masa kecilnya. Dia pernah menjadi korban pelecehan dari pengasuhnya sendiri, dan ingatan itu membekas sampai dewasa.Â
Alec mencari-cari alasan untuk menghindari gadis-gadis yang mengejarnya. Itu sebabnya ketika Jean mendapatkan nomor teleponnya, Alec sedikit berpikir apakah sebaiknya dia memblokir panggilan itu?
Alec merasa trauma, dan membayangkan semua wanita akan bersikap agresif seperti pengasuhnya. Dia takut jika harus melakukan sesuatu yang menjijikan, dan itu membuatnya merasa sangat tidak berharga.
Ternyata Jean mengubah segalanya.
Sore itu, Jean tampil cantik dengan gaun putih pendek dan tas mungil di bahunya. Hampir saja Alec tak mengenalinya karena Jean yang dikenalnya dulu tampak sangat berbeda.
Alec tak merasakan apapun, sampai mereka bertemu untuk ketiga kalinya. Dia mulai jatuh cinta kepada Jean, entah dengan alasan apapun.
Jean merasa berbunga-bunga ketika Alec mengajaknya ke apartemen miliknya dan mencumbui wanita itu untuk pertama kalinya. Mereka melupakan sinar matahari yang mengintip di sela-sela korden jendela dan memilih menikmati gelombang panas di antara keduanya.