Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi kebun hidroponik yang dikelola ibu-ibu kelompok dasawisma berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK RT 39 sekitar tempat tinggal saya.Â
Saya sempat bertanya mengenai pembiayaannya. Ternyata kebun hidroponik ini merupakan keberhasilan kader pengurus dan mendapat bantuan dari Program Kampung Iklim (proklim) Kementerian Lingkungan Hidup.
"Ini adalah panen yang kedua. Segera menyusul panen yang ketiga," ungkap sang ketua tersenyum.
Hmm, mereka adalah ibu-ibu kreatif dan cerdas. Mereka bekerja ikhlas meluangkan waktu dan menyumbang tenaga untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
Saya pun menikmati sejuknya udara di sekitar area kebun. Apakah ini karena banyaknya oksigen yang dihasilkan? Mari kita telusuri.
Apa itu pertanian hidroponik?
Hidroponik adalah metode pertanian terutama sayuran dengan mengandalkan aliran air yang mengandung unsur hara sebagai media tanam, bukan tanah.Â
Teknik ini diklaim lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida secara berlebihan, menggunakan bahan-bahan alami, dan prosesnya pun terbilang organik.
Metode pertanian hidroponik mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1980, namun baru ramai pada dekade terakhir.
Adalah Bob Sadino, pakar dalam bidang agribisnis yang pada waktu itu kerap menjadi narasumber dan mempopulerkan teknik hidroponik di tanah air.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!