Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Vulture

8 Januari 2024   09:42 Diperbarui: 8 Januari 2024   10:05 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hotel & Mirador Los Apus, Cusco, Peru dari Pinterest

Aku seolah mendengar lelaki itu mengadiliku tanpa ampun. Tekanan suaranya membuatku merasa sebagai orang bersalah.

"Pak, aku tidak bisa membayar bahan masakan yang tidak segar atau terlalu tua. Bapak tidak bisa memaksa sa..."

Aku terkejut saat menoleh lagi ke dalam. Mataku membesar dan aku menutup mulutku yang ternganga. 

Dua ekor burung pemakan bangkai berdiri menunggu di tempat lelaki itu tadi duduk. Terlihat bungkuk, tua, dan botak. Sepertinya mereka sepasang jantan dan betina. 

Tunggu! Aku mengenali benda yang tergantung di leher burung betina. Itu adalah liontin yang sama dengan yang biasa digunakan Bu Mar. 

Ya Tuhan...  Apakah sebenarnya mereka bukan manusia? Apakah mereka vulture, si burung pemakan bangkai jadi-jadian?

***

Kota Kayu, 8 Januari 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun