Nah, bagaimana caranya agar anak-anak terhindar dari kebiasaan pilih-pilih makanan?
- Orang tua menyajikan menu yang bervariasi. Tidak berarti harus mahal, namun pilihlah bahan yang berbeda setiap harinya
- Tidak memaksa anak makan, saat dia baru menghabiskan susu atau camilan lainnya
- Tidak menjadikan makan sebagai hadiah atau hukuman (misalnya makan sesuatu yang tidak disenangi)
- Ciptakan suasana makan yang menyenangkan, misalnya makan bersama teman-teman
- Buat kreasi penyajian, misalnya membuat es buah, sate buah, es kulkul, puding, dan sebagainya
Kekurangan asupan buah menyebabkan gangguan mental
Orang tua memahami bahwa nutrisi pada buah-buahan bermanfaat bagi tumbuh kembang anak serta kesehatan organ dalam tubuh.
Tetapi perlu diketahui pula pola makanan dan pilihan makanan dapat berperan dalam pengobatan dan pencegahan gangguan berbasis otak, khususnya depresi. Selengkapnya di sini.
Selain itu, dari artikel National Library of Medicine (NLM) yang menjadi situs resmi pemerintah Amerika Serikat disebutkan dua belas nutrisi antidepresan untuk pencegahan dan pengobatan gangguan depresi, yaitu: folat, zat besi, asam lemak omega-3 rantai panjang (EPA dan DHA), magnesium, potasium, selenium, tiamin, vitamin A, B6, B12, C , dan seng.
"Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat pula". Nah, prinsip ini sejalan dengan penelitian bahwa kekurangan asupan buah dapat menyebabkan gangguan mental.
Peran orang tua dalam mewujudkan generasi sehat
Anak-anak yang cerdas lahir dari pola asuh yang baik. Kebiasaan mengonsumsi makanan sehat, dapat dilatih dari rumah dan termasuk sekolah.Â
Berikut cara saya mewujudkam generasi sehat:
- Berikan pemahaman secara berkesinambungan kepada anak-anak tentang bahaya makanan instan
- Libatkan anak dalam menyajikan makanannya
- Beri waktu anak-anak mempelajari berbagai rasa dan tekstur buah
- Berikan apresiasi setiap kali anak dapat melakukan hal-hal baik yang diajarkan
"Bagaimana pesta buah tadi di sekolah, Nak?"Â tanya saya ketika si kecil Ayra selesai mengganti seragam sekolahnya.
"Seru. Bu. Buahnya dikumpul sama Ustadzah, ditaruh di piring, lalu kita makan sama-sama. Itu namanya saling berbagi."
"Asyik yaa..."
"Iya Bu. Aku makan buah sampai kenyang. Dan temanku belajar makan buah yang belum pernah dia rasakan,"Â sahut si kecil lagi.
Es buah nan segarÂ
Sabtu kemarin, setelah melaksanakan kegiatan Market Day di sekolah, si kecil minta dibuatkan es buah dari sisa bahan yang tersimpan di lemari es. Berupa jely rasa stroberi, mangga, cokelat, dan ada selasih juga.Â
"Tinggal ditambahkan buah dan susu!" si kecil berseru dengan mata berbinar.
Sat set set maka jadilah es buah segar yang dapat dinikmati sekeluarga.