Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Satu, Tetapi Tiga

4 September 2023   08:47 Diperbarui: 5 September 2023   04:33 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingat saat dia masih kecil, anak kita sangat menikmati saat aku membawanya berbelanja. Dia selalu memilih sendiri boneka yang diinginkannya, ataupun camilan yang disukainya. 

Tapi saat dia punya adik, dia selalu memilihkan barang-barang untuk adiknya. Itu membuatku menggelengkan kepala dan tersenyum.

Kini dia menjelma gadis yang sangat cantik, memikat beberapa orang yang mencuri pandang kepadanya. 

"Apa mama memperhatikanku diam-diam?" katanya tiba-tiba.

"Oh, mama ingin tahu pendapatmu, apakah papa membutuhkan alat ini untuk mencukur rambut-rambut halus di wajahnya?"

Dia tersenyum, lalu menyindirku lagi. "Mama ingin papa kelihatan segar dan muda, kan?

"Udah, jangan konyol, Ma." 

Aku pun membatalkan niatku. 

Benar-benar aneh. Anak-anak tak memahami bagaimana cinta bisa tumbuh dan bertahan. 

Saat dia sibuk memilih kosmetik, seseorang tiba-tiba berdiri di dekatku dan tersenyum.

"Putrimu sangat cantik, sama seperti ibunya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun