What It Is, Ho? What's Up?

Kau lalu membawanya ke dalam kamar kita dan membiarkan dia pulas di sana. 

Aku benar-benar merasa tak nyaman. Tapi tingkahmu begitu tenang seperti tak terjadi apa-apa. 

Aku menatap perempuan yang duduk di sofa merah kesayanganku. Dia tampak salah tingkah sebenarnya. 

Tak satu kalimat pun kulontarkan meski aku sangat penasaran, siapa dirinya dan ada hubungan apa denganmu.

Akhirnya kau muncul di tengah-tengah kami. Tapi kau tetap tak mengerti kegelisahanku.

"What it is, ho? What's up?" katamu tanpa rasa bersalah sedikitpun. 

Kau menjatuhkan kepalamu di pangkuanku dan aku membelainya seperti biasa.

"Setiap pria jalanan juga membutuhkan sedikit cinta," katamu.

Tepat jam dua belas malam, kau pamit mengantar perempuan itu yang baru kutahu namanya Mariana. Entahlah apakah kau memang sedang menolong keluarga mereka, rasanya aku tak terlalu yakin. 

*

Matahari yang begitu terang, berusaha masuk dari jendela. Aku terlambat bangun karena semalam menunggumu pulang.