Dengar-dengar, cuaca di Jakarta sedang panas ekstrem sekarang. Bahkan katanya banyak yang suka masuk pusat perbelanjaan hanya untuk menyejukkan diri barang sejenak.
Tapi, saya punya alternatif lain menghadapi cuaca yang gerah akhir-akhir ini, yaitu dengan menikmati es tapai buatan sendiri, sembari gulir artikel-artikel menarik di Kompasiana, hehehe....
*
Dari Wikipedia, nama tapai itu sendiri berasal dari bahasa Proto-Melayu Polinesia Barat yang merujuk pada beras yang difermentasi; atau tuak dari beras.
Kebanyakan tapai dibuat dari fermentasi beras ketan (Oryza sativa). Lalu yang juga tidak kalah populer yaitu tapai yang dibuat dari potongan singkong (Manihot esculenta) dengan kualitas baik.
Oleh masyarakat Sunda tapai singkong disebut peuyeum; dan oleh masyarakat Jawa Timur disebut tape puhung. Sedangkan tapai yang dibuat dari beras ketan disebut tape ketan.
Masyarakat Banyumas menyebutnya tape budin atau kenyas. Sedangkan di negara tetangga Malaysia, tapai dari beras ketan disebut tapai pulut.
Proses fermentasi beras ketan ataupun singkong ini menghasilkan mikroorganisme seperti fungi (kapang dan jamur) yang biasanya didominasi S. cerevisiae berbentuk semi-cair atau kental, dengan rasa manis keasaman, teksturnya lengket, serta mengandung alkohol.
Nah, baru-baru ini saya dan suami membuat tapai ketan hijau untuk dinikmati sebagai es tapai segar. Mungkin di antara Sahabat ada yang sempat mencicipi kudapan ini pada hari Idulfitri kemarin, yaa.
Tapai ketan hijau memang pada awalnya merupakan sajian untuk hari istimewa seperti Idulfitri.Â
Biasanya tapai ketan hijau berbentuk bulatan seukuran tomat dan disusun di dalam toples kaca atau wadah tupperware. Cara menyajikannya tinggal diletakkan dua atau tiga di piring kecil.Â
Namun ada pula yang membuat tapai ketan dengan cara dibungkus daun pisang. Takarannya tidak terlalu banyak, hanya seukuran satu sendok makan saja.Â
Sebaliknya, saya dan suami lebih menyukai menyimpan begitu saja dalam wadah kedap udara. Tanpa dibentuk bulatan dan tanpa dibungkus daun pisang. Jatuhnya lebih praktis dan cocok untuk saya berjualan di lapak Es Buah Januari.
Setelah tiga hari dan tapai masak, kami memindahkannya ke dalam toples dan menyimpan sebagiannya ke dalam kulkas.
Meski banyak yang menggemari, tidak semuanya paham dan berani mencoba membuat sendiri.Â
Bagi yang sudah terbiasa, oke lah yaa. Tidak ada masalah lagi tentunya. Tapi bagi yang belum pernah membuatnya, saya ingin mengajak Sahabat mengetahui cara membuat tapai ketan hijau yang legit, sebelum lanjut meracik es tapai ketan hijau yang segar dan nikmat. Hmmm....
Bahan yang diperlukan:
- 1 kg ketan putih, cuci bersih
- Pewarna makanan warna hijau secukupnya
- (boleh pasta pandan, boleh sari daun katuk, boleh pewarna cair warna hijau apel)
- 6 keping ragi tapai, haluskan dengan sendok, lalu jemur sebentar
Cara memasak tapai ketan hijau:
- Cuci beras ketan kualitas bagus, sampai bersih
- Masak di wajan untuk memudahkan mencampur pewarna, dengan takaran air seperti saat memasak nasi
- Siapkan dandang besar untuk mengukus. Sebaiknya gunakan dandang agak besar untuk memudahkan mengaduk dan hasilnya pun matang merata
- Setelah beras ketan tanak, matikan api kompor. Tambahkan pewarna sesuai selera, lalu aduk sampai warna benar-benar merata
- Setelah nasi ketan matang merata, dinginkan dalam baki besar, sambil sesekali dibolak-balik
- Jika benar-benar sudah dingin, dan tidak ada uap air yang tertinggal, taburkan ragi halus yang sudah dijemur melalui saringan. Aduk hingga merata
- Siapkan wadah bersih kedap udara. Masukkan bahan dan tutup rapat, boleh juga setelah itu wadah dibungkus kantong plastik
- Jika adonan tapai ingin dibentuk bulatan, basahi tangan dengan air matang biar tidak lengket. Simpan dalam wadah dan tutup rapatÂ
- Jika ingin dibungkus daun pisang, pastikan daun sudah bersih dan tidak basah. Gunakan bantuan sendok makan untuk menakarÂ
- Simpan dengan baik
Setelah tiga hari, tapai mulai mengeluarkan aroma manis dan khas. Sahabat bisa memeriksa dan akan senang manakala mencicipi tapai begitu legit dan nikmat.
Membuat es tapai ketan hijau sendiri
Ada banyak resep yang bisa dipilih. Tetapi keluarga kami menyukai racikan sederhana seperti berikut ini:
- Siapkan gelas saji
- Masukkan 2 sendok tapai yang sudah masak
- Tambahkan sirup gula yang beri pewarna, boleh juga sirup cocopandan botolan
- Tambahkan susu kental manis secukupnya
- Tambahkan es batu secukupnyaÂ
- Sajikan
Bila suka, sahabat bisa menambahkan biji selasih yang sudah direndam, atau menambahkan bahan lainnya untuk menambah kesan menarik dan cantik.
Manfaat mengonsumsi tapai ketanÂ
Menurut Alodokter, manfaat mengonsumsi tapai ketan antara lain: menurunkan kadar kolesterol, mencegah penyakit jantung, mengontrol kadar gula dalam darah, mendorong pembentukan kolagen yang artinya pemperlambat penuaan kulit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengontrol berat badan, serta meningkatkan jumlah bakteri baik/probiotik dalam usus.
Selengkapnya, silahkan Sahabat kunjungi di link ini.
Silahkan mencoba yaa...
**
Kota Kayu, 19 Juni 2023
Ayra Amirah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H