"Apa itu hanya sebuah tatapan?"
"Apa maksudmu dengan 'hanya'?"
"Yeah, kita tidak mengenal mereka dan mereka sama sekali tidak menyapa sedikitpun. Apa itu mrngganggumu?"
"Tapi salah satu dari mereka tersenyum kepadamu saat melintas.Â
Bisa saja kan, mereka menghapalkan plat mobil kita lalu membuntutimu saat kau berbelanja dan aku bekerja!"
"Begitu??"
"Seharusnya kita memilih ruang yang lebih privat, bukan tempat dengan banyak pengunjung ..."
"Dan seharusnya kita tinggal di sebuah gurun dimana tidak ada satu pun orang selain kau dan aku!"
"Sharah, aku menyayangimu!
Dan pria-pria di luar sana mengambil kesempatan dengan kehadiran wanita seperti dirimu."
"Memangnya apa??" kurasa kepalaku membesar karena emosi.Â